Kamis, Desember 29, 2011

umm..

uhh,, males bangeet berdebat untuk hal yang seperti ini.. yaaa sedikit tak bermutu perdebatannya..
tidak prinsipil dan tidak menghasilkan keputusan yang benar-benar disepakatii..
seharusnya hal seperti ini tak usah diperdebatkan dengan cukup panjang,, 
Cukup lihat teori2 mashlahah dan maqashid syariah yang bertahun-tahun dipelajari di kampus ini..
Mungkin ini yang dinamakan seni berpendapat.. :P
Saya suka sekali dengan alam, kalo perlu saya pengen ikut ke mount everest (hahai), diantara temen-temen cewek di kelas,, saya juga yang paling rajin ikut kegiatan2 alam, i'm d' nature lover.. :))
but, terkadang ga semua yang kita sukai harus kita eksekusi,, ada begitu banyak variabel error alias variabel yang tak pasti dalam hidup ini yang juga bisa dijadikan alat untuk membuat keputusan.. yuuuhuuu..
Selamat menikmati perjalanan kawan.. 
Sad to know that we can't walk together..

Sabtu, Desember 24, 2011

so pathetic..

Love, the worst love at the end of year, at the end of our time in the city..


Siang menuju sore ini rasa-rasanya ada yang berbeda, bukan karena jatuh cinta (udah lama ga jatuh cinta juga, hehe), bukan karena kehilangan cinta (udah pernah merasa kehilangan..hiks hiks). Jadi saat ini gue hanya sedang menyaksikan rasa sakit yang dirasakan oleh seorang sahabat, melihat airmatanya, merasakan sakitnya, dan ikut mengerti dan tergerak untuk menulis disini. 

Permasalahannya gak jauh2, seorang laki-laki yang memberikan harapan kepada seorang wanita, namun dia (laki2) tak merasa telah memberikan harapan apa-apa. Memberikan harapan, namun yah, semua wanita diberinya harapan, memberikan harapan, namun tak merasa dalam hatinya tak ada rasa cinta itu.. hanya bermain-main, hanya ingin mendapat perhatian gratis, hanya ingin berpura-pura tak bermain-main, merasa yang paling oke, merasa layak untuk dicintai, dan belakangan mengakui pada temannya bahwa dia tak pernah menganggapnya lebih dari sekedar teman...BUZZ..DAMN..SYIIIIITTT

www.google.com
Seorang wanita yang pernah disakiti, pada awalnya mungkin akan berfikir bahwa semoga segala rasa sakit itu berbalik pada dia yang menyakiti, bahkan lebih dari yang wanita itu rasakan. Tapi pada akhirnya kita tak perlu seperti itu, dengan dia menyakitipun sudah pasti dia bukan orang yang tepat untuk kita, dan bersyukurlah sudah dijauhkan dari orang yang tidak tepat. Bersyukurlah kita sudah tau sejak awal, sejak semuanya belum menjadi terlambat. Bersyukurlah, nampaknya Tuhan mulai membimbing kita, dan menegur kita. Bersyukurlah Tuhan sudah campur tangan, dan mungkin Dia akan memberikan sedikit pelajaran pula atas perilakunya ituu.


ah.. capek yah berfikir tentang cinta yang semu itu.. 
Hanya satu kesimpulan yang bisa gue ambil..
bahwa terkadang kita tak bisa menentukan pilihan kita hanya dengan melihat tampakan seseorang, karena tampakan luar itu tak menjamin apa yang ada di dalam hatinya.
Lalu bagaimana caranya untuk menemukan Mr/Mrs Right (ehem) ?
Minta sama yang diatas, berdoa untuk selalu diberikan petunjuk dalam memilih sesuatu, minta diberikan kebijaksanaan, minta diberikan hati yang lurus yang bisa membedakan mana yang baik dan engga, minta diberikan intuisi yang tajam agar tak mudah terpedaya dengan segala yang tampak baik padahal tak sesungguhnya baik..
Ya Allah, tentramkanlah jiwa-jiwa kami..agar kami termasuk hambamu yang bisa membedakan mana yang hak dan yang bathil.. Amien..

Selasa, Desember 20, 2011

lazy

Gue..
di semester 7 perkuliahan..
ada beberapa rasa yang tak bisa terungkap, beberapa lagi bahkan sama sekali tak gue sadari..
setiap kali berniat menyelesaikan beberapa tugas, lalu ujung jari ini menyentuh permukaan keyboard, tiba2 berdebum-debum saling berkejaran rasa2 yang aneh..
kata orang itu namanya rasa 'malas', gue percaya tak percaya, sebenernya gue pengen bertanya pada siapa saja, 'apa indikator seseorang dikatakan malas??',
dan seseorang berbisik memberi tahu gue "dia lebih milih corat-coret-in blognya dibanding ngerjain tugas2nya..!!!"
huuuuughhhh....
Fine,,, i'll leave you a moment,, tapi gue ga sabar pengen posting kegiatan arung jeram kemaren,, itu bener2 keren.. sementara masih nunggu gambar2nya terkumpul.. :))
i'll be right back..

Sabtu, Desember 17, 2011

coretan kecil

Bahkan jalan jalan yang panas kini telah lunak dan berhenti menopang
bukan jalan yang sempat kita lewati

Kita
atau pun tanpa kita sekalipun,
tapi bahwa yang pernah tercatat disini belum pasti bisa kita dengarkan
sebab matahari pasti akan tenggelam..

-YL-

Senin, Desember 12, 2011

Anggota DPD yang mencintai kekayaan daerah

Menjadi Anggota DPD RI adalah sebuah tugas besar, jika Tuhan bersama tangannya yang berkuasa menaruh tugas itu dipundak saya, maka tak lain yang akan saya lakukan adalah membuat hidup kami yang sudah diberikan oleh Tuhan menjadi jauh lebih baik.
Saya akan memperlakukan kebijakan-kebijakan saya sebagai sebuah penganugerahan hak-hak sosial, the granting of social rights. Jika negara-negara kesejahteraan mendanai hak-hak sosial ini dari uang rakyat (tax), maka saya akan sekuat tenaga mendanai semua kebutuhan masayarakat dengan mengelola potensi daerah yang  dimiliki. Indonesia adalah negara kaya, setiap daerah memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Masyarakat daerah dipersilahkan dengan tentram memanfaatkan sektor riil yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA), yang tentunya pertumbuhan kekayaan daerah akan berkualitas dan berkelanjutan. Sehingga pada akhirnya akan terjadi distribusi yang pasti dan merata bagi masayarakat daerah karena setiap daerah memiliki Sumber Daya Alam (SDA). 
Saya berharap untuk selalu memperhatikan upaya kesejahteraan rakyat, karena itu adalah kewajiban anggota DPD. Untuk kelancaran kegiatan ekonomi daerah, saya akan mengupayakan perbaikan Infrastruktur , baik itu bersifat hard infrastructure maupun soft Infrastructure. Dua hal ini yang dapat menunjang keberlangsungan kegiatan ekonomi daerah. Hard infrastructure dapat berupa perbaikan jalan raya, pembukaan akses ke daerah-daerah yang terpencil dan pembuatan pos-pos keamanan. Soft Infrastructure dalam hal ini lebih kepada akses permodalan dari lembaga keuangan yang selama ini selalu menjadi permasalahan utama tidak berkembangnya usaha-usaha kecil menengah, dan usaha-usaha yang berbasis sumber daya alam. Akan tetapi akan sangat baik jika selanjutnya dilengkapi dengan sistem Informasi dan Teknologi modern untuk menunjang pegnelolaan distribusi hasil kekayaan alam, baik berupa pertanian, perkebunan maupun kehutanan, terutama dalam hal informasi penetapan harga sehingga tercipta transparansi dan tidak merugikan petani.
Saya menyadari akan banyak sekali tugas yang harus saya selesaikan ketika menjadi anggota DPD melihat kenyataan saat ini begitu banyak daerah yang terpuruk secara perekonomian maupun secara mentalitas warga. Maka saya akan terus fokus membangun daerah-daerah di Indonesia, terutama melalui pengelolaan sumber daya alam setempat, karena dengan pembangunan daerah lah akan tercipta struktur kehidupan yang seimbang, tidak menumpuknya tenaga kerja di ibu kota dan tentunya akan meminimalisir permasalahan-permasalahan sosial yang selama ini notabene disebabkan oleh disparitas sosial yang tinggi.

Sabtu, Desember 10, 2011

Ka Tian dan karyanya

Pesta Sampah , Karya Yustiansyah Lesmana
SINOPSIS PERTUNJUKKAN
Pesta Sampah merupakan pertunjukan eksplorasi yang menafsir pertentangan idealisme nilai-nilai manusia dengan realitas sosial, sebuah visualisasi kebimbangan sikap manusia dalam putaran arus globalisasi. Tokoh Pulung merupakan idiomatik dari manusia yang tidak lagi termanusiakan. Pulung merupakan tokoh pemulung, ia memiliki kegelisahan moral yang teramat sangat, sementara teman-temannya merupakan tokoh pragmatis dalam menjalani kehidupan. Pulung telah meyakini bahwa suatu saat, mutiara hidup akan datang menghampirinya. Namun semua teman-temannya telah membunuh keyakinan Pulung, mereka pergi meninggalkan keyakinan Pulung. Pulung goyah, dilematis meremas-remas nuraninya. Ia menjadi asing dengan keyakinannya. Sepi dan semakin larut pada keputus-asaan. Keyakinan hanya fatamorgana penuh halusinasi dan mimpi. Kini Pulung terjebak dalam garis pragmatisme hidup, ia pun larut dalam pusaran liar keinginan materi, Sementara dilematisasi semakin menjadi, Pulung terkonfrontasi dengan nuraninya sendiri, saat ini, bagaimana siasat Pulung mendamaikan kembali mimpi dan keyakinannya.
Standing applause membahana di gedung teater Salihara, Pasar Minggu malem itu, gue juga salah satu dari ratusan orang disana yang memberikan apresiasi yang besar untuk penampilan teater Ghanta ini, dan Pesta Sampah yang merupakan salah satu dari rangkaian Festival Teater Jakarta ini disutradai dan ditulis naskah oleh ka Tian, kaka yang selalu memberikan support buat adiknya ini, tapi sayang adiknya ini  belum banyak memperlihatkan karya yang membanggakan..hehe. it's so nice to be there ..
Terimakasih ka sudah mengundang dan sudah sangat repot-repot menyambut aku disana saat kamu menerima banyak tamu penting, terimakasih sejak dulu aku selalu menjadi penting di bagian hidup kamu ka. :))
Sejujurnya, apa yang dia lakukan selalu menjadi motivasi buat gue untuk terus melakukan hal-hal berguna dalam hidup ini. untuk melakukan hal yang sekiranya dapat membuat orang-orang di sekeliling kita bangga dan ikut merasa berguna..
Oiya, kemaren sore, sekitar jam 5 dari Sentul ditemenin ma Rozy, makasiiih ya jiii udah repot-repot naik motor, trans, angkot, kereta, angkot lagi, kereta lagi, taksi dan motor,, sampe sentul jam 11.30. :)).
Cukup sedih juga, karena saat harus meninggalkan ruang teater itu, Ka Tian sedang berbicara dihadapan audiens untuk melakukan bincang-bincang seputar pesta sampah yang juga menghadirkan pengamat teater dari Bandung. Jadi inget dulu, waktu masih di Cianjur, seperti sekarang k Tian selalu ngasih tiket gratis kalo tampil di Gedung Kesenian Cianjur dan sehabis pentas (dulu masih pemain, sekarang sutradara atau pemain) selalu melambaikan tangan ke gue menandakan tanda terimakasih dan senang sudah datang,,dan sekarang semua memori di masa-masa itu muncul.. kaka yang selalu mengatakan aku yang terbaik, kaka yang selalu memberikan support, memberikan hadiah-hadiah (i still save your gift ka), memahami dan berdiskusi tentang cara hidup manusia yang kadang berbeda tapi sesungguhnya memiliki tujuan hidup yang sama, kaka yang pernah memberikan teori konsep dasar persepsi-konflik-proses-akomodasi-tujuan sejak dini yang bahkan aku belum mengerti kala itu, tapi pada akhirnya mengerti juga seiring bertumbuhnya usia :), kaka yang pacar-pacarnya selalu curhat sama aku, hehe, kaka yang selalu memberikan tepuk tangan paling keras jika aku menaiki panggung di masa kenaikan kelas..kaka yang memberikan bunga edelweiss sehabis mendaki gunung, kaka yang tak pernah lupa hari ulang tahun adiknya sejak tahun 2002 hingga saat ini , kaka yang selalu menyayangi,  ,,and i think , i'm going to cry now..

and tadi malem gue ingin juga melambaikan tangan, tapi sungguh rasanya sekarang sudah banyak orang yang harus dia lambaikan tangannya, hehe.., tapi sebelum acara dimulai, sempet diminta untuk memberikan testimoni tentang teater ini oleh panitia, mudah-mudahan ka Tian liat testimoninya,, :)), eh ka ada bagian yang aku kurang suka, yaitu gaya tariannya, hehe, tapi ya mungkin itu juga bagian realitas sosial kita ..
Two Thumbs up buat kakakku, semoga kedepannya semakin baik dan semakin mengambil banyak hikmah dari setiap pertujukan dan semoga hidupmu selalu dibimbing oleh yang maha kuasa,, you are the best !!

Rabu, Desember 07, 2011

blue card

My Blue Card

This is my blue card at my college.. i like this attendance card because the color is blue. and it has bright and clear picture :)).
and why do i post it in my blog??, it such a little bit fun thing tho.. hoa hoaa.. hampir jadi freak ni gueee.. grrr..

oiya.. doakan, sedang mencoba menghadirkan kembali roh blog ekonomi gue... belum tahu juga akan seberapa besar komitment gue dengan kualitas blog ekonomi tersebut, yaa.. we'll see ;))

Senin, Desember 05, 2011

Random cute things


Taman Wisata Mandalawangi, Cibodas.. satu hari terakhir LBT Progres kali ini ditempatkan disana*.. sejuk karena berada di dataran tinggi di daerah Cianjur. hanya beberapa kilometer dari Puncak, Bogor. Tapi juga hangat karena bersama Progres.. hmm. Progres emang masih keluarga buat saya, meski kadang tidak terlalu bisa berkontribusi banyak, tapi walau bagaimanapun bersama ksei progres sy banyak menghabiskan hidup saya di stei tazkia ini,, hehe. 
di acara lbt kemaren pun saya masih terus nimbrung, sempet ketemu mantan punggawa FJ di acara malem yang dia diundang untuk hadir dan bilang 'masih betah ajaa sem di progres?' haha, bukan betah, tapi tidak bisa lepas lebih tepatnya..selalu ada dorongan-dorongan dari hati untuk nimbrung-nimbrung dan obral-obrol ttg progres. 
Maka jika suatu hari saya mengkritik Progres, itu adalah sebuah autokritik. di hari kemaren juga gue sempet menyampaikan beberapa pesan ke Dedew 'n Idris karena baru ketemu dengan santainya sama 2 orang itu. pada intinya, masih ada progres dalam fikiran saya.. 
sebenernya bukan progres aja, saya memang cukup sering mengingat berbagai hal yang memang pernah menjadi bagian dalam hidup saya, seperti 7 tahunnya saya bersekolah di sebuah kota kecil di Jawa Barat, yaitu cianjur. semuanya seperti tak sengaja terus melayang-layang di fikiran saya.. wah-wah jadi melebar ke masa-masa itu. skip, i will tell it all later. :p,
Jadi, kamaren lumayan cerah di pagi hari dan hujan deras di sore hari sampai malamnya tiba di Sentul juga sama , hujan, hmm i love it..
Progres 'n Blazer :p

Gw, Viena, and Tata ^^
Taman Komodo, Cibodas
_______________...

eh, eh barusan abis baca blognya ka Yoga, the most inspiratif  blogger buat saya, meski ngeblog just seems like his hobbies, tapi dia menggarap tulisan-tulisannya dengan serius dan sangat enak dibaca..saya pernah berguru beberapa menit saja dan terjangkit virusnya namun sayangnya ngga parah dan cepat sembuh.. hehe
Kalo kata pepatah "orang yang yang suka mengatakan hal sepele dengan bahasa yang berbelit2 dan sulit dimengerti itu adalah orang bodoh, sebaliknya orang pintar suka mengatakan hal yang rumit dengan bahasa yang sederhana dan dapat difahami orang lain" maka ka Yoga itu masuk kategori kedua, selain karena hobi minum tolak angin sepertinya,, dan kalo saya harus memilih, saya mau memilih jadi orang pinter. tapi sebagaimana dia ceritakan, bahwa prosesnya ngga instan, dia bisa menghasilkan tulisan bagus karena berbagai faktor x yang terkadang kita tidak sadari, yaitu semacam proses mengikat makna ala Hernowo, yaitu proses mengambil makna dari buku yang kita baca dengan menuliskannya makna atau informasi dari buku yang kita baca tersebut secara teratur dan disiplin. Ngaku ngga kalo selama ini kita pengen menjadi penulis handal tapi jarang membacaa, sering membaca tapi kalo ada yang ngga dimengerti dicuekin, sering membaca namun tak pernah menuliskan informasi penting, sehingga semua yang anda baca hilang begitu saja, dan hanya beberapa info saja yang terserap, untuk memperindah gaya bahasa, diperlukan juga membaca buku-buku sastra dan untuk semakin memperkuat sebuah pandangan kita terhadap sesuatu , rajin-rajinlah berkontemplasi. :))
Saya selama ini jarang sekali menuliskan hal-hal penting di blog saya, bukan ngga mau dan ngga tertarik , tapi proses pengikatan makna saya sudah terputus sejak lama, sehingga saya tidak mau menanggung resiko kekeringan info dan data dalam tulisan saya, atau bahkan menuliskan kegiatan plagiarisme, atau yang lebih mengerikannya ngomong asal aja alias hoax. Maka ada baiknya saya banyak belajar dulu ,, thank to ka Yoga yang sudah banyak membuka mata saya, tapi anehnya mata saya ga bisa terus2an terbuka, apalagi kalo malem hari dan siangnya abis kecapean,, hihi.. itumah sleeping beauty atuuhh..
_______.......................


hmm.. hari semakin siang, kabar baiknya adalah hari ini adalah shaum Tasu'a, yaitu shaum yang disunnahkan oleh Rasulullah pada tanggal 9 Muharram :)), menurut hadist riwayat Muslim dan Ibnu Majah shaum Tasu'a dan Asyuro (10 Muharram) berpahala dan dapat menghapus dosa-dosa kecil setahun sebelumnya, mohon dikoreksi jika salah.

Selasa, November 08, 2011

Entah,,  sejak kejadian itu aku banyak memimpikannya, meski jiwa dan ragaku menolak setengah mati untuk mengingatnya lagi. Tapi gelombang alam bawah sadar ketika aku tertidur rupanya tak mau kompromi. Namun, aku tak merasa membohongi diri, aku juga tak merasa mengelabui hati. Aku memang harus move on, memaksa diri untuk hal yang baik aku rasa sah-sah saja.. aku tak mau lagi terlihat menyedihkan dimataku sendiri, aku tak mau lagi melihat diriku sebagai orang yang bodoh. 
Aku akan berjalan dalam diam tapi tak kelam, aku akan berlari dalam sepi tapi akan menepi. 
Aku akan terbangun tanpa memimpikan apapun, bahkan bayangannya.

Minggu, Oktober 30, 2011

SILLINESS

Masih terus berdalih ni gue buat memulai penulisan paper ek-Internasional ni.. belum konsul lah, belum yakin sama tema lah, belum nemu sumber yang pas,, bingung make metode apa lah,, masih puyeng-puyeng kepala lah, ga ada air minum lah (looohh), dann, update postingan di blog aja lah.. hihi..
jadi teringat Jumat sore kemaren, dimana gue terjebak ujan yang deres abis,, gue sih seneng2 aja sih ujan githu, sensasinya menggigit,, wkwkw..
tapi, imbasnya gue ma c matuz ( tutuz) ga bisa balik ke rumah..sampe maghrib.. tapi kita putuskan untuk pulang setelah shalat maghrib di masjid andalusia, meski gerimis masih mengundang (??). memutuskan untuk naik ojeg setelah sebelumnya agak keder gara2 ketemu adik tingkat dan minta anterin ke rumah, tapi dianya agak mau gak mau gitu, daripada ga enak akhirnya kita batalkan numpang.
pas jalan di depan kampus menuju bunderan sentul city gue ma ci matuz yang masih ke-gerimisan itu berdoa ringan
'moga ya cem ada orang baik yang mau anterin kita pulang githu'
'ho'oh tuz,, Aminn'
di pangkalan ojeg kita ketemu tukang ojeg (moso ketemu tukang nasi uduk yeehh),, pas lagi mau nawar ojeg, di belakang ojeg2 yang parkir disitu ada suzuki swift yang pancetin klaksonnya, gue bilang ke c tutuz
' tuz, kayaknya itu ci H**** deh, mao ngajakin kita balik bareng kalii,, '
'bukan cem, dia bukan swift'
'ohh' gue melongo sambil terus kebingunan karena tuh mobil terus klaksonin kita sambil melambai-lambai-in tangannya di balik kemudi
'trus siapa donk tuz, ko manggil-manggil kita??'
'siapa ya cem..'
sempet kita cuekin karena ojeg satunya lagi udah nyamperin kita dan kita udah mau naik .. eh eh tiba2 si penghuni swift itu keluar dari mobilnya , jreng jreng pake seragam polisi.. dan sedikit teriak
'Pulangnya kemana??'
'Ke Sentul Residence'
'Searah ko,, bareng kita aja yuk'
Karena gue bukan orang yang gampang percaya sama orang, akhirnya kita gelengin kepala..lagian udah pesen ojeg kan..Tapiii, tukang ojegnya malah bilang.. 'udah gih neng bareng polisi aja'
.. loh loh .. kita kaget dan temen di samping gue juga udah bilang udah.. ikut polisi aja deh cem..
dengan langkah terpaksa gue samperin deh tuh mobil dan masuk ke bangku belakang..
dan untuk tidak mengatakan ketololan kita,, gue ngerasa ceroboh banget..
fikiran negatif gue di dalem mobil:
#gimana kalo dua orang ini, yang satu yang nyupir dan temannya duduk disampingnya.. bukan polisi beneran, seragammnya kan gampang dicari, terus kita diculik, terus di******, terus masa depan gue hancur, terus gue ga diaku anak lagi sama emak-babeh, terus ga ada lagi yang masa depan yang indah bersama anak-cucu yang lucu-lucu,, huaaaaaaa,,,nangis dalam hati, ga pernah rasanya gue seceroboh ini.. hiiiiikkkss..
walhasil gue nyubitin temen samping gue c matuz,, ' lu ngapain mau sih tuz',
dan sang polisi bersabda 'neng ko mau sih dianter kita? kita kan polisi gadungaan!' hueeekk gue keselek dan speechless.. O My Godness,, dosa apa gue hari ini,, bahkan lo berdua penjahat pun gue percaya 100%, hari gini gitu kan,, gue masih merutuk dalam hati dan tak terlibat perbincangan tak penting polisi2 muda yang kesepian itu..
Sebisa-bisanya gue berdoa dan memohon untuk tidak dimutilasi,, wuih seraam..
Singkat cerita , pas udah nyampe gerbang Sentul Residence, tuh mobil kagak berenti dan malah lanjut jalan ke babakan madang... we are so damn panic.. Hei YOU dalam hati gue berteriak dan merasa tamatlah riwayat gue, (tapi kenyataannya ga tamat kan,, buktinya gue masih bisa posting nih di blog,, hehe). Ternyata polisi2 itu semacam polisi kesepian, jomblo, ganjen, jail dan sedikit bloon (maaf) >> nyasar di daerah sendiri.  Tapi gue cukup berterimakasih karena ga jadi kehujanan malem itu..
Sungguh , Cukup sekali kejadian seperti ini..and no phone number available Sir,, Sorry..
Bagian hidup kali ini bernama SILLINESS..

Sham..



Kamis, Oktober 13, 2011

Ini

ANEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHHH............................
Ini semua aneh,,, sulit dipercaya.
seperti ada sesuatu yang missing..
Tapi yaaa, inilah ini..
Inilah yang sebenarnya ini..
Mungkin dulu aku hanya keliru melihat ini..

Ini tidak menyakitkan,
Ini hanya membingungkan,
Ini juga menggemaskan,
Ini meminta tolong padaku untuk diambilkan itu,
tapi aku tak mau menjadi kacung,
apalagi atas ini yang tak lagi aku faham.. tak lagi familiar,

Ini memiliki sesuatu yang beda
Aku tak lagi mengenal ini, 
Dan berharap tidak lagi, selamanya, 
Selama Tuhan tak Rela..

Sham..

Rabu, Oktober 12, 2011

Tak ada apa-apa disana..

Pernah naik gunung? apa si yang dicari dari puncak-puncak nan tinggi itu..
keindahan, ya keindahan.. tapi apa yang terjadi ketika kamu sudah naik gunung, memiliki persepsi yang indah tentang puncaknya, mendengar tentang legendanya.  Tapi saat kamu mendaki pada nyatanya puncaknya sama sekali tak indah, atau bahkan tak ada puncaknya sama sekali, perjalanan yang seperti sia-sia.. sudah begitu panjang proses yang kamu lewati, tapi hasilnya jauh dari yang kamu harapkan. 
Tidak sia-sia, prosesnya yang panjang itu adalah investasi jangka panjang untuk kehidupan selanjutnya.
Ya, peristiwa yang saat ini terjadi persis seperti apa yang pendaki yang tak menemukan apa-apa diatas sana. 
Sejauh ini , selama beberapa tahun terakhir telah terpatri sebuah pandangan yang muncul sesuai dengan tampakannya tentang dia. Tapi sedimentasi itu ternyata keliru, hasilnya nol besar. dan tak perlu lagi ada konfirmasi apa-apa. 
rasa-rasanya seperti ngeliat Lady Gaga tiba-tiba pake jilbab, it's so unbelieveble , dan sudahlah semuanya selesai. Runtuh sudah semua tembok keyakinan atas suatu hal, atas sesuatu yang pernah sempat teryakini. 
Ini sungguh aneh memang, sangat-sangat aneh. Dan tak ada esensi yang perlu dibahas lagi, alangkah lucunya. Yaa,meski gue sempet melewati perjalanan yang panjang, biarlah hikmah dari setiap likunya. Lalu menjadi aneh, no worth it dan tak punya esensi apa-apa ternyata.. 
hmmm... 

Minggu, Oktober 09, 2011

Rentang Waktu

Seperti yang pernah aku dengar, aku juga mengagumi setiap detak detik di jarum jam itu. Rentang waktu mengantarkan kita pada suatu masa yang mungkin terasa indah, atau bahkan terasa buruk. Semuanya baik menurut Tuhan, manusia hanya perlu membiasakan diri pada Takdir yang telah tentu. Aku berdiri disini, di suatu tempat yang cukup tinggi di dekat langit, menyaksikan segala kebodohan dan keterpurukan kelemahan diri seorang gadis kecil. Sungguh bodoh dan sungguh bodoh..Melihatnya menangis adalah tamparan yang amat sakit. 
Hanya bertekad, bahwa aku akan membawa diriku pada suatu masa yang disana hanya ada kebahagiaan. Melupakan segala rasa sakit dan menghapus segala memori tentang rasa sakit. Menyembuhkan segala kebodohan, dan membunuh kelemahan.
Aku berjanji karena aku percaya ketulusan akan berbuah ketulusan, darimana pun jalannya, sejauh apapun rentang waktunya, dan bersama siapapun takdirnya. 

Sabtu, Oktober 08, 2011

Mestinya Aku Beranjak saja..

Menyesali pernah berada di satu titik adalah sebuah kebodohan, kekalahan dari hidup yang seharusnya berjalan penuh rasa antusias. Iya, kadang aku menyesali beberapa bagian hidupku yang berkaitan dengan kamu, yang ada kamu didalamnya, bahkan ketika kamu banyak mengubah hidup aku. 
Seharusnya bukan kamu yang aku sesali, tapi kebodohan lah yang selalu aku sesali, rasa-rasanya tak apa jika kita menyesali kebodohan. bukankah dengan menyesali kebodohan bisa membuat kita belajar lebih banyak lagi..agar tak jatuh pada kebodohan berikutnya. 
Aku ingin menangis ketika mengatakan diriku bodoh, aku ingin menangis ketika aku mulai membenci diri yang bodoh.
Mestinya aku beranjak saja.. karena sepertinya ada yang salah dengan rasa ini, meski tak ku mengerti. Ada yang salah sehingga rasanya sakit. 

Jumat, Oktober 07, 2011

a half Self Talk

Siaaaang..
Puanaass rekk,,
Tadinya siang ini sudah direncanakan akan tertidur pulas.. tapi malang tak dapat ditolak, sang kantuk tak kunjung datang atau bahkan sang mata enggan terpejam, walhasil jadi corat-coret disini..
Emm,, tentang kabar gue
Belakangan gue lagi asik-asik aja, menikmati status baru, yaitu mahasiswi tingkat akhir (ceileeehh gayanya.. :p). lantas apa yang gue nikmati? emm,, pertama, gue bisa satu kosan ama temen2 satu jurusan semua, it's so sensational,, wakaka, kuliah bareng, ngerjain tugas bareng, kesiangan bareng-bareng, galau bareng (:p). dan gue hampir ga pernah merasakannya sejak awal kuliah, Alhamdulillah iyaaah sekarang bisa. okeee, yang kedua, gue sekarang udah agak santai aja, ga kayak dulu dikejar-kejar deathline acara2 Organisasi yang notabene gue ambil semua kesibukan itu untuk melatih intuisi komunikasi atau apalah namanya yang berhubungan dengan softskill gue, yap, itu penting banget meski meeeelelahkannn, Thanks God now it's Over. and yang ketigaaa,, gue sekarang lebih fokus sama kuliah, meski the laziness sometimes selalu manghampiri gue, tapi gue biasanya cepet-cepet istighfar,,hehehe,, 
Tak ada yang fenomenal banget dalam hidup gue akhir-akhir ini sepertinya, rasanya amat flat. padahal kata Chi**** "Life Is Never Flat", jadi ghimana donk???. Tapi ya ini memang saatnya gue istirahat, maksud gue bukan istirahat males-malesan. tapi istirahat dari hingar bingar layar kaca (kaca apaan?? hahaha ada deh..). dan mempersiapkan diri pelan-pelan tapi pasti untuk menjadi fenomenal minimal bagi diri sendiri dan keluarga di akhir tahun 2012 ntar sebagai seorang wisudawati,, sukur2 ada yang ngelamar kan,, hahaha .
Okee,, itu tentang kabar guee..
Lalu bagaimana kabar mereka. Alhamdulillah ayah ibu adik gue sehat-sehat aja, yang pasti gue gak pernah kekurangan Cinta dari keluarga, They give me everything it's called LOVE..
daaan,, bagaimana kabar dia??. Ayo loohh siapa diaaa,, hahaha, Oke deh jujur, gue masih selalu menemukan dia beterbangan di pikiran gue, pernah beberapa kali menyangkal, tapi tak tersangkal yaahh,, haha. 
tapi katanya gue harus Ikhlas apapun yang bakal terjadi,, katanya menangis bukan berarti tak ikhlas, dan katanya Ikhlas itu meminimalisir rasa sakit dalam dada. kata siapa sem?? kata orang lewat. .
Sekian kali ini.. tulisan yang amat tidak terstruktur dan tidak artistik,, tidak juga mengandung mistik (sumpah alay.. :p).



Jumat, September 16, 2011

Di Balik Hujan



Darimana datangnya khayalan tentang hujan, hampir setiap tetesan illahi itu mengantarkan aku pada dunia kayangan. Tentang titik-titik yang jatuh, lalu berubah menjadi titik besar berkilauan, disana terhampar dunia lain, yang indah tanpa batas, dan tercium mewangi. Menghanyutkan seluruh beban tak terpundak, dan menguapkan mimpi-mimpi di alam yang terpijak, mimpi yang tak patut padahal katanya mesti dipelihara.
Larut diantara titik-titik kilau itu, iramanya yang teratur dan memisahkan antara aku dan duniaku yang semestinya dunia yang sesungguhnya.
Terkadang aku melumat bersama jatuhnya, tenggelam bersama deburnya, dan menangis bersama hempasannya ke tanah..tak ada yang tau apa yang jatuh dari matamu, saat kau lebur bersama air dari langit.
sekali waktu, aku ingin terjun bebas seperti hujan, terjun kemanapun Tuhan menjatuhkan, terjun di dalam kepatuhan sang Pencipta.

Aku mencintai segalanya tentang hujan, aku mencintai sentuhan hujan, dan aku rela menggigil untuk menyentuhnya, 
Dan tak terkata cintaku untuk Yang menganugerahkan hujan,,jika bersama lumuran dosa aku diijinkan.

sayangnya, hari ini aku menemukan sesuatu dibalik hujan, kenapa sosoknya muncul..??? #aarghhh...



Sabtu, September 10, 2011

Selamat Yaa

Banyak ucapan selamat yang terlewatkan,,
Selamat hari raya Iedul Fitri sedunia :))
Selamat hari solidaritas Hijab sedunia :))
Selamat yaa buat yang baru move on, selamat yang sedang merencanakan a marriage,, selamat-selamat..
Selamat buat Fansnya @poconggg yang udah identitas dia sebenernya, (loh) 
Selamat buat @Poconggg yang  makin populer, karena ternyata aslinya dia punya tangan (wow) dan ganteng (loh loh)

Ungkapan Selamat itu untuk menandakan bahwa kita ikut merasakan kebahagiaan yang memang ada disekitar kita, ,


backsound: Mabrook, Congratulation to you -Irfan Makki-

Selasa, Agustus 16, 2011

REPOST: (Un)happy Birthday, Fiat Money by Jordi Franch on August 15, 2011

Tulisan ini adalah repost dari tulisan di mises daily, saya tertarik untuk memposting ulang karena isinya lumayan perlu untuk kita cermati.. enjoy!!

by Jordi Franch on August 15, 2011 
Forty years ago today, on the morning of Sunday, August 15, 1971, the US president, Richard Nixon, declared the inconvertibility of the dollar into gold.[1] The 20,000 tons of the yellow metal deposited in Fort Knox in 1944 had decreased substantially due to the high military costs of the Vietnam War. The United States — the leading global economic power — could not honor its financial commitments.
As a result, the Bretton Woods system officially ended, and the dollar became a fully fiat currency, backed not by gold but by the promise of the government.
This meant the end of a historical and monetary rule that, from the dawn of civilization, had made money a general medium of exchange and also a store of value. It began a new era of historical abnormality — that of fiat currency and central-bank monopoly, where the ability to provide credit and financing becomes as boundless as the production of legally enforced paper printed by the issuing bank.
With the burial of the last vestiges of the gold — that "barbarous relic" of the past, in Keynes's words — the annoying limitation on the creation of money and credit was broken. Human needs, as well as political demands mobilized through democratic majorities (and minorities), are infinite.
Why stop spending? Why sacrifice immediate pleasures? The new fiat currency, devoid of intrinsic properties, releases governments from their commitment to convertibility, granting unlimited powers to the rulers of this statist system. With the burial of sound money, Keynes stands as the prophet of a new era of enjoyment and excitement under the new gospel of spending. Fiat money helps to remove the link between production and consumption, contributing to the delusion that the ineradicable scarcity of capital has been abolished.
The central banks can now print any amount of money. The dollar, which functions (so far) as the international currency, acquires real goods without offering anything in return. Of course, some holders of dollars are hard workers who, integrated within the structure of production, contribute to society with the provision of real goods and services. But there are also the politicians and bureaucrats — a completely different class of people.
This parasitic class weakens the productive class (and also manipulates production through public spending). At the moment, the European Central Bank is monetizing the debt of the peripheral European countries, diverting real resources from entrepreneurs in order to finance the wasteful activities of governments. It's totally outrageous, morally unjust, and economically ruinous. It's just one more road to serfdom.
Fiat money attempts the miracle of turning stones into bread or, rather, of exchanging paper for cars, electrical appliances, and luxury clothing. It's the wonderful feeling of spending and consuming without the necessity of producing. Through fiat money, the richest and most powerful countries have also become the most indebted.
Unlike the 19th century, when the dominant power (Britain) accumulated surpluses, and the emerging nations ran into debt, now just the opposite happens. The United States' external deficit and his twin brother, the public deficit, absorb the bulk of world savings, while emerging countries, most remarkably China, lend to them. And it seems that China — the largest single holder of US government debt, with more than 25 percent of all foreign-held US Treasury securities — is not resigned to stay passive while the value of its holdings is decreasing.
The United States — even when it was born in 1776 from a libertarian revolution against the arbitrary despotism of a British state that wanted to impose taxes without consultation — has in its DNA the genes of public spending and unlimited government growth. Today's United States of America has nothing to do with those of Thomas Jefferson. The founding principles were forgotten a century ago with the creation of the Federal Reserve in 1913, the explosion of government spending, and the consequent increase in taxes and debt.

Conclusion

We can continue the journey started on August 15, 1971, or acknowledge that it was a tragic error of dire consequences.
Defenders of unlimited Leviathan advocate additional doses of quantitative easing and the creation of a single currency controlled by a world central bank.[2] Along this line, major central banks could take unified and oligopolistic action under the pretext of coordinating monetary policies. This would mean total disaster and the ultimate triumph of the system that has led to the current crisis.
The alternative is a return to sound money, a restoration of the true currency, spontaneous creation of the social order, and a rejection of the meddling of governments and central banks.
Jordi Franch teaches business and economics at Spain's Manresa University and the Technical University of Catalonia. He discovered Mises during his graduate studies, but the director of his economics department forbade him to do his PhD on Austrian economics. So he went to Rey Juan Carlos University and found Jesús Huerta de Soto. Send email to Jordi Franch. See Jordi Franch's article archives.
Notes
[1] The 1926 gold–exchange standard had already prevented the use of gold in the daily life of ordinary citizens, because the government would pay for British pounds and other foreign currencies only in large-sized bars. After Nixon's decree, the dollar was officially no longer exchangeable at the ratio of 35 dollars per ounce of gold. (The current gold price is now over 1,600 dollars!)
[2] This was the proposal of Keynes during the Bretton Woods conference, recommending the imposition of the bancor as the international currency.

Buka Bersama Kompasianer w/ Telkomsel @Central Park

Central Park, kompasianer foto bareng
Sabtu, 13 Agustus 2011 kemaren saya menyempatkan diri menghadiri acara buka bersama kompasianer (pengguna akun kompasiana) di amphitheatre Central Park. Acara ini juga sekaligus acara santunan untuk anak2 yatim. Saya berangkat sendiri dari Depok dan sampai di lokasi setelah ashar. Di lokasi saya bertemu dengan kompasianer. ada mas isjet, babeh Helmy, Srikandee, Tisna, dan mba Dessy, beruntung sempet ketemu juga dengan mba Christie Damayanti. Sementara itu yang saya kenal, karena memang tulisannya populer. selebihnya saya berkenalan di lokasi, dan rata2 mereka adalah poster2 terbanyak/ populer. jadi malu, saya jarang posting di kompasiana, tapi sangat merasa sebagai warga kompasiana hanya dengan update dan post comment tentunya, hehe.
Acara ini juga didatengin oleh band2 ternama maupun lokal, kayak the Rain, Ring of Fire dan tak lupa Fadli 'PADI'. sebenernya sempet juga ngambil gambar bareng Fadli, bareng Kompas TV dll, cuma i've lost it all,, huhu..ga tau pas sampe rumah udah ilang semua foto di memori ini (meleg rasanya). Alhasil, dua agambar ini yang bisa saya share, ini juga dapet dari mentionnya mba Aryani ke twitter saya.. dan sepertinya jepretan mba Dessy..
Setelah acara selesai sekitar hampir isya, saya pulang dan mempersiapkan diri buat ikut menjadi bagian dari acara Rekor MURI Belanja Bareng Yatim di 24 kota di Indonesia besoknya.. saya kebetulan menjadi pendamping anak2 yatim di ITC Depok. it's cool,, :))
Berfoto setelah acara selesai

Senin, Agustus 08, 2011

Masih di Bulan penuh Rahmat

"..Ramadhan ini, bulan yang sangat indah.."
tak sengaja terdengar sebuah irama lagu, and that's strongly right. 
Btw, banyak yang ingin aku ceritakan bloggers.. dari mulai kabar magang dan beberapa kabar lainnya.
pertama soal magang, hmm.. banyak yang menyangka gue pindah tempat magang, ada yang bilang juga resign, wah ga tepat semua itu. kalo harus dijelaskan sih, sejak awal gue emang udah make sure my self bahwa gue ga bakal 2 bulan di satu tempat. dan gue udah menyampaikan hal ini ke partner magang gue jauh sebelum lembaga tersebut ngasih kepastian diterima atau ngganya kita. Setelah masuk ke tempat magang pun, gue langsung menyampaikan hal ini kepada pembimbing magang eksternal gue, namanya Bapak Karni. Jadi, gue bukan pindah apalagi resign ok..di tempat magang gue yang kedua pun gue sudah menyampaikan hal yang sama. dan everything's okey. Selain itu, gue juga udah konsultasi ma pembimbing internal (kampus), mereka well-approve.
yang selanjutnya adalah tentang deaktivasi facebook, banyak temen-temen bertanya-tanya, kenapa facebook gue deaktivasi. bukan karena ingin menutup diri, bukan pula untuk menghindar dari seluruh teman2 di fb, apalagi untuk menghindari wartawan (bukan istri kedua nazarudin sayaaahh), dan tentu bukan karena saya membenci media itu,.
jawabannya hanya karena gue 'lelah', iya.. gue lelah membaca semua info di homepage setiap gue buka fb, dan semua info itu mau ga mau masuk memenuhi memori gue, dan kadang-kadang otak ini rasanya mau pecah dengan segala macam kabar-kabar gembira, kabar buruk, kekecewaan, jatuh cinta, pedekate, all out on my home page..dan kalo boleh mengakui, status facebook seseorang kadang menyentil, menyakiti, meresahkan, membuat galau dan segala macam perasaan buruk yang tak seharusnya gue alami. 
maka, gue putuskan untuk menutup akun facebook untuk waktu yang tidak ditentukan, and, sejauh ini lumayan comfortable without it. mungkin gue akan kehilangan beberapa info ringan, atau bahkan info penting, but i'm sure i can cover it with my real social life.
Maaf untuk teman-teman yang merasa kehilangan saya di facebook, tapi saya masih berkeliaran ko di dunia maya,, dan nomer hape sy juga masih aktif, accesibility gue lumayan tinggi di media blog, email, twitter dll. Just understand and keep calling with me ok.. !

Minggu, Juli 31, 2011

the last confusion

kenapa the last? haha, yah karena ini H-1 bulan shaum loh, wajar donk kita menghilangkan segala macam confusion2 dalam pikiran dan hati kita..
tapi,, ya kalo boleh jujur sih, ini bukan confusion biasa,, ceilah afgan kalii,, ini sudah masuk tahap selanjutnya, ceritain ga yahh,, haha kayaknya ga usah deh yaa, yang jelas gue bertekad setekad-tekadnya tekad bahwa bulan Ramadhan ini adaah titik balik untuk all the confusion in my life. sakit, iya. terluka, iya. move on, mesti banget alias mutlak. huhu..
Terkadang gue bingung menghadapi diri gue sendiri, yang cengeng, kolokan, bodoh, (tapi manis, baik and pinter ko, lah :?? :p). Tapi ya sudahlah jangan menjelek2an diri sendiri, mungkin semua orang, mahasiswa tingkat 4 macam gue yang sedang menghadapi skripsi akan melewati fase ini, fase penuh rasa sakit dan kecewa. fase spionase yang bukan menyelesaikan masalah, fase-fase penuh derma (derita mahasiswa ;p), tapi tunggu, ada yang protes dibelakang gue,, dia bilang "lu aja kali sendirian, ko bawa2 kita mahasiswa tingkat 4 gt.. " hihi, santai-santai pembaca, gue gak bermaksud bawa2 kalian,, tapi masa gue doank sihh,, duhh...
pict from google
oiya, gue jadi inget kata2 temen gue si rozi alias oji , she has once said:  "Biarkan semua berjalan seperti apa maunya cinta".

saya sudah ji,, dan hasilnya Tuhan kembali menguji pertahanan diri gue, dan ternyata gue masih harus menempuh ujian2 selanjutnya, kataNya biar gue naik kelas. Ga stagnan ajaa. Bahkan Tuhan menguji dalam diamku.

Jumat, Juli 29, 2011

Ada yang beda di Ramadhan Tahun ini

pict from google.com
Selamat menunaikan ibadah puasa blogger semuaa..
i love to face this month, the special month that i've ever born. Bulan yang penuh dengan rahmat, pengampunan dan menjauhkan kita dari api neraka. sungguh spesial bukan??
Ramadhan tahun ini, feel so different.. ada beberapa rasa yang tak sama seperti Ramadhan sebelumnya, ada harapan yang berbeda. Ada target yang ingin dicapai, untuk diri yang sungguh penuh dosa ini.
Mari kita sama-sama memaksimalkan hari-hari di bulan puasa 1432H ini, dengan penuh harap dan penuh permohonan ampunan. Insya Allah, semua doa akan memperoleh jawaban yang semestinya dari Tuhan..
oiya,, saya 22 tahun lalu lahir tanggal 5 Ramadhan lho,,udah tua yaaaaa *tapi masih imut2 :p.. hehe

Rabu, Juli 27, 2011

Pesona Zakat di Mata Saya


Senyumnya tampak pahit, dan sedikit menaruh curiga pada satu kumpulan orang yang datang mengunjungi desanya. Tidak sedikit orang-orang yang punya uang datang ke tempat itu untuk menawar paksa lahan yang satu2nya jadi tempat tinggal mereka. Posisi tawar masyarakat yang rendah, ditambah kemampuan negosiasi yang setara dengan tingkat pendidikan yang dikecapnya, ‘lulus SD saja masih untung’ begitu ucapnya. Tatapan matanya tajam pada berkas-berkas yang dibawa para terpelajar berkemeja dan bersepatu kulit itu. Mengawasi keadaan sekitar, untuk mengingatkan warga setempat supaya tidak pernah tertipu oleh berbagai macam iming-iming orang kota terdidik yang sering tak berperikemanusiaan pada mereka yang bodoh dan miskin. Meski sama-sama tak sekolah tinggi seperti warga lainnya, rupanya pria berkulit sawo matang yang terjemur terik matahari itu masih mampu berfikir logis dan ikut menuntun warga setempat dalam menghadapi orang-orang asing yang memiliki kekuasaan untuk menjadikan tanah mereka sebagai objek mengeruk keuntungan.
Pekerjaannya membuat ‘bilik’ (baca:sebuah kerajinan dari anyaman bambu), bilik itu biasanya dibeli orang untuk membuat rumah, surau dan bangunan-bangunan yang tak mengenal tembok sebagai dindingnya. Lingkaran kemiskinan yang melanda desa ‘X’ tersebut terus berjalan entah sejak kapan, yang jelas nenek moyang mereka juga miskin, berada di kawasan terpencil di sebuah kota yang berbatasan dengan Jakarta. Kemiskinan pula yang membuat kawasan itu gersang dari ajaran agama yang bisa menjadi sebagai oase dan petunjuk kehidupan, kemiskinan yang bersahabat erat dengan kebodohan. Tak ada pula upaya pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur untuk akses pembangunan, bukan karena tak bernilai ekonomi, tetapi pemerintah tak banyak memperhatikan beberapa kawasan terpencil di negeri ini. Kemiskinan struktural biasa kami menyebutnya, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak mendukung masyarakat miskin untuk lepas dari kondisi miskinnya, atau bahkan miskin yang disebabkan oleh kebijakan yang lebih berpihak pada konglomerasi di sebuah negara. 

Para petugas berkemeja batik itu mulai melihat-lihat kondisi sekitar, mengamati rumah satu persatu dan mencatatnya dengan seksama, bermodalkan sebuah metode indeks kemiskinan dengan mengamati rumah itulah mereka hadir. Indeks kemiskinan dari kondisi rumah yang tergambar jelas adalah salah satu metode efektif untuk melihat kemiskinan suatu keluarga, semakin jelek sebuah rumah maka dipastikan semakin payah keluarga tersebut dalam hal perekonomiannya. Sekitar 4 orang berpencar dan akhirnya bertemu sambil berdiskusi memperlihatkan hasil masing-masing. Sang pria berkulit cokelat tadi terus mengamati, melihat keanehan dan penasaran. Bilik-bilik yang hendak dijualnya pagi itu teronggok di sudut jalan dan ia mulai terpaku saat para petugas itu menghampirinya dan berkata-kata.

Pria paruh baya yang terlihat lebih tua dari umurnya itu  tampak kaku dan terbius demi mendengar apa yang diucapkan para petugas itu. Iya, ia tak salah dengar, petugas itu adalah utusan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang akan membantu warga dalam memperbaiki perekonomian dalam bentuk modal kerja dan pembinaan kewirausahaan. Sebelum dipinjamkan modal, masyarakat miskin disana akan dicukupi terlebih dahulu kebutuhan pokoknya dalam jangka waktu tertentu hingga akhirnya siap mendapat pinjaman dan mengembalikannya sesuai dengan pinjaman yang diperolehnya, tak ada bunga, tak ada jaminan. Bahkan petugas tersebut juga mengatakan akan mengajari masyarakat setempat untuk juga pandai menabung, mengaji, dan shalat dan tentu masyarakat yang dipinjamkan dana tersebut wajib bersekolah.  Senyum sumringah mengembang di wajahnya, akses modal yang selama ini sulit menghampiri desa tersebut, kini hadir lewat petugas-petugas berkemeja yang sedari pagi di curigainya.
Saat pria itu bertanya “ dari mana bapak-bapak mendapat uang yang sebegitu banyak untuk membantu masyarakat kami?”
Salah satu petugas menjawab “ini dana ZAKAT pak, dana yang kami peroleh dari orang-orang kaya. Mereka mengeluarkan zakat dari harta mereka sebanyak 2,5%”

Waktu berjalan, dan kini desa tersebut sudah menjadi desa percontohan di Jawa Barat, desa yang menghasilkan banyak kerajinan tangan setempat. Desa yang sudah mampu mengekspor barang2 buatannya ke luar negeri, desa yang terjaga kearifan lokalnya, desa yang terbina dan sejuk oleh bacaan alquran di suraunya di setiap pagi dan sore, desa yang memiliki sekolah-sekolah sederhana namun menghasilkan generasi-generasi emas pemimpin bangsa yang bersahaja di masa depan[1]. Yah, inilah keajaiban zakat. Pilar ketiga dari agama Islam, dan sangat mungkin pilar pertama dalam sistem perekonomian Islam seperti yang dikatakan oleh Monzer Kahf.

Tentu, salah satu hal yang membuat saya terpesona pada agama Islam adalah persoalan zakat. Kenapa terpesona? Zakat adalah mekanisme yang sangat penting untuk melaksanakan keadilan berekonomi, memberi makan orang miskin dan tentunya zakat bagi umat Islam adalah kewajiban atas harta, dimana seorang muslim harus mengeluarkan sebagian hartanya untuk orang2 tertentu dengan ukuran yang sudah ditentukan. Dan semuanya tercantum dalam al Quran dan Hadist. Zakat bukanlah salah satu mekanisme charity  yang saat ini populer di kalangan konglomerat dunia yang ramai-ramai menyumbangkan separuh hartanya untuk kegiatan sosial seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan dsb, dalam sebuah program bernama The Giving Pledges . Namun zakat merupakan kewajiban umat muslim yang kaya (muzakki) untuk selanjutnya diserahkan kepada mustahik (8 golongan yang berhak menerima zakat)  (tercantum dalam Al Quran QS Attaubah:60), atau terdapat juga pada QS Attaubah:103, QS.AlBaqarah:276, QS Al Baqarah:43 dan so many more, it's absolutely amazing.
pict from Google.com
Sebagai bukti completeness Islam, diatur pula bagaimana batas orang kaya & batas orang miskin, dan rupanya Islam lebih proporsional dibanding perhitungan World Bank atau pun BPS dalam menentukan ukuran kaya dan miskin. Sebagai ilustrasi, seorang Muslim yang memiliki nilai perdagangan lebih dari 85 gram emas maka wajib membayar zakat sebesar 2,5%, artinya jika kita hitung sekitar (459,203x85[2]= Rp 39,032,255 ) dan nilai tersebut sudah sustained selama satu tahun, belum ada pengurangan sejak tercapainya nilai tersebut. Pedagang yang nilai perdagangannya dibawah 39 Juta tergolong tidak kaya dan tidak berkewajiban mengeluarkan zakat. Hitungan batas orang kaya yang tampak besar ini tidak justru memperkecil nilai zakat, Menurut Prof Didin Hafiduddin, salah seorang pakar zakat di Indonesia menyebutkan berdasarkan kajian Asian Development Bank (ADB) potensi zakat di Indonesia mencapai Rp100 triliun[3]. Artinya nilai tersebut sudah mencapai 6,7% dari PDB Indonesia yang sekarang mencapai Rp1.498,7 triliun. Ini akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia yang saat ini berkisar 13,33%[4], persentase kemiskinan ini diperoleh berdasarkan kriteria miskin menurut BPS yaitu 2100 kalori perhari atau sekitar 212.000 perbulan. Jadi berapa persen kemiskinan di Indonesia jika menggunakan kriteria perhitungan batas wajib zakat dalam ajaran Quran dan Hadist??,, oo, silahkan dihitung, rasa-rasanya belum tega untuk menghitungnya saat ini, karena mungkin nilainya akan membengkak ke posisi 50-60%. Tapi memang inilah sekelumit fenomena kemiskinan di Indonesia saat ini. Alangkah bijaknya jika kita mencoba untuk rajin menghitung, meneliti, mengkalkulasikan dan menyimpulkan angka-angka tersebut menjadi sebuah formula kebijakan yang bisa diajukan kepada pembuat kebijakan di negeri ini. 
pict from salingsilang.com
Can We Collect Zakah to Alleviate Millions of Poverty???
Bisakah kita mengumpulkan zakat demi mengurangi kemiskinan di negeri ini? Adalah sebuah pertanyaan yang lumayan provokatif untuk setidaknya mengingatkan bahwa berjuta-juta masyarakat miskin ada di sekitar kita (bahkan saya juga miskin hehe), dan kita bertanggung jawab atas kemiskinan yang sudah menahun menunggu perbaikan dari siapapun yang mampu memecahkannya.
MA Mannan dalam papernya yang berjudul “Effects of Zakah Assessment and Collection on the Redistribution of Income in Contemporary Muslim Countries[5] meninjau bahwa zakat akan menambah permintaan konsumsi dalam perekonomian dengan redistribusi pendapatan dari yang orang yang kaya kepada orang yang miskin, zakat dapat mencegah kecenderungan untuk menimbun sumber daya dan uang tunai sehingga akan memberikan dorongan yang kuat untuk menginvestasikan persediaan yang tidak terpakai tersebut. Akan ada peningkatan produksi barang-barang dan jasa-jasa pokok yang dikonsumsi oleh orang miskin, bukan barang-barang mewah yang dikonsumsi orang kaya. Selanjutnya masih menurut Mannan, zakat yang membiayai proyek-proyek di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial akan meningkatkan produktivitas masyarakat miskin. Kurang lebih seperti dalam kisah yang saya ceritakan diatas.
Nah, dari produktivitas yang tinggi memberikan efek multiplier yaitu akan menaikkan pendapatan riil penerima zakat dari hasil investasi. Ketika kebijakan fiskal yang berasal dari pajak belum mampu menjamin kesejahteraan masyarakat suatu negara, maka zakat mestinya bisa menjamin kesejahteraan sesuai dengan tujuan zakat itu sendiri. Namun, kendala yang masih dihadapi saat ini adalah belum optimalnya pengumpulan zakat karena masih bersifat voluntary system, yaitu membayar zakat karena kesukarelaan. Padahal zakat di negara-negara Muslim saat ini mayoritas dikelola oleh negara dan dijadikan instrument jaminan sosial, hanya saja tingkat transparansi dari zakah obligatory system ini juga perlu dicermati karena rentan terjadinya moral hazard. Beruntung saat ini di Indonesia sudah banyak berdiri lembaga zakat yang punya kiprah besar dalam pencapaian-pencapaian yang beririsan dengan pengurangan tingkat kemiskinan, seperti Dompet Dhuafa Republika, PKPU, Baitul Mal Muamalat, Rumah Zakat Indonesia dll. 

Menggenggam Harta
Dalam sebuah riwayat hadist shahih, diceritakan pada masa nabi-nabi Bani Israil, tercatatlah ada seorang laki-laki sebut saja si A yang hendak membeli satu kawasan  tanah di suatu tempat, dia mencari pemilik tanah (si B) hingga akhirnya bertemu dengan pemilik tanah yang hendak menjual tanahnya tersebut. Akhirnya setelah terjadi kesepakatan jual beli, berpindahlah kepemilikan tanah tersebut kepada si A.
Ketika si A menggarap tanah tersebut, tak dinyana dia menemukan bongkahan emas didalam tanah tersebut, si A jelas untung besar. Namun diceritakan selanjutnya, si A malah menemui si B, dan menyerahkan seluruh emas tersebut kepada si B,
“wahai B, dulu saya hanya membeli tanah, bukan membeli tanah yang mengandung emas, maka emas2 ini adalah milikmu semata”. Kejujuran si A ternyata berbuntut panjang, si B berkata,
“Wahai A, saya menjual tanah itu dengan segala isinya, jadi jika saudaraku menemukan bongkahan emas, maka itu otomatis menjadi milik saudara”
(ketika menulis ini bikin saya miris bayangin jika kejadian tersebut terjadi di masa kini, it’s strongly impossible, :p).
Mendengar pernyataan si B, si A bukannya senang, akhirnya terjadilah perdebatan diantara mereka memperebutkan untuk saling menyerahkan tanah yang mengandung logam mulia tsb.  Karena tak menemukan kata sepakat, pergilah mereka berdua kepada hakim. Sang hakim bertanya kepada keduanya, “apakah kalian berdua memiliki anak?”, keduanya menjawab ya, si A memiliki anak laki-laki, si B memiliki anak perempuan. “mudah sekali, nikahkanlah anak-anak kalian, dan emas tersebut jadi mas kawin dan seluruh biaya hidup mereka”. A dan B menyambut baik keputusan hakim tersebut, hingga pada akhirnya A dan B menjadi besan dan terus menjalin silaturahmi.[6] Cool story right!! Hehe

Kisah tersebut memang tidak berhubungan langsung dengan zakat, tapi ini adalah sebuah cermin, bahwa orang-orang sholeh akan selalu khawatir dengan harta yang digenggamnya, seorang yang sholeh takut hartanya diperoleh dengan menzalimi orang lain, takut harta tersebut membawanya ke neraka. Jangankan harta yang nampak, bahkan harta yang tersembunyi di dalam tanah. Rasa-rasanya si A dan B dengan kapasitas kesholehan macam itu tak akan mengelak jika pada saat itu telah turun syariat zakat. Kontras kejadian tersebut diatas memang sesuai apa yang pernah dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa sebaik-baik harta ada ditangan orang sholeh.
Maka jadilah kaya, dan jadilah kaya yang shalih. yaitu yang mengeluarkan zakatnya untuk yang berhak.





[1] Cerita terinspirasi dari sistem pemberdayaan Tazkia Microfinance  di kawasan pedalaman Babakan Madang di Sentul bogor
[2] Data harga emas diakses dari http://www.geraidinar.com/ 27-Jul-2011
[3] Republika.co.id diakses pada 27 Juli 2011
[4] Data BPS, www.bps.go.id diakses pada 27 Juli 2011
[5] IRTI IDB Research Paper 2000
[6] HR Bukhori Muslim, dikisahkan kembali oleh penulis