Sabtu, Januari 29, 2011

How Come?

Antara marah dan marah-marah,,
jelas ada perbedaan yang sangat mendasar..
dan kali ini saya sadar, bahwa saya sedang marah, salah satu indikatornya adalah saya diam, iya diam, melupakan semua hiruk pikuk dunia, mematikan handphone, bahkan kehilangan facebook saya secara kebetulan..dan melampiaskan kemarahan ini dengan mulai mengungkapkannya pada diri saya sendiri, bukan pada apa yang membuat saya marah.
cukup jarang saya marah, tapi meski tergolong introvert dan individualis, saya sering marah-marah. Dan energi untuk marah rasanya sangat besar, bahkan tak perlu berkata apapun, tak perlu berteriak dan tak perlu klarifikasi.
Marah cenderung membenci dan selanjutnya akan menghindari dan mengabaikan, dan jika saya membenci maka saya tak ingin mengingat apapun yang berkaitan dengan apa yang membuat saya marah. Maka saya sudahi saja menuliskannya disini, karena lama-lama saya eneg sendiri tak ingin bercakap panjang lebar dan hanya ingin diam saja disini, sendiri.

Kue Perkawinan

Bahan :
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

Bumbu:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
5 kali ibadah/hariSemuanya diaduk hingga merata dan mengembang).

Tips:
- Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
- Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karenadapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernamaTEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)
- Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupunmodelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen ataukadangmenggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan Kasih sayang cap "DAKWAH" yang telah mendapatkan penghargaan ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak:
- Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisaniat yang murni.
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tuasecara merata.
- Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api meratasekitar 30 menit didepan penghulu.
- Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.
- Kue siap dinikmati.

Catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven ber merek "Tempat Ibadah". Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.Selamat mencoba, dijamin semuanya halal koq!.

How clever you are?

D ibawah ini Ada empat ( 4 ) pertanyaan Dan satu pertanyaan bonus. Jawablah semua tanpa banyak pikir. Cuma boleh berpikir sedetik, jawab segera. OK?

Ayo cari tahu, seberapa pintar anda... .

Siap? GO!!! (gulung layar)


Pertanyaan pertama:

A nda ikut berlomba. Anda menyalip orang di posisi nomor dua. Sekarang posisi anda nomor berapa?

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~
~~~~~~~~~ ~~~~~~~

Jangan ke bawah sebelum menjawab

Jawaban: Jika anda menjawab Nomor Satu, anda SALAH BESAR! Jika anda menyalip orang nomor dua, sekarang andalah yang Ada di posisi nomor dua!

Jangan ngaco lagi, ya?.
Sekarang jawab pertanyaan kedua, Tapi jangan berpikir lebih banyak daripada ketika menjawab pertanyaan pertama tadi, OK ?

Pertanyaan Kedua:
Jika anda menyalip orang di posisi terakhir, sekarang anda di posisi...?
(gulung layar)

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~
~~~~~~~~~ ~~~~~~~

jangan kebawah sebelum menjawab

Jawaban: Jika anda menjawab anda orang kedua dari terakhir, anda SALAH LAGI... Coba, bagaimana caranya menyalip orang TERAKHIR?

Anda sebetulnya tidak terlalu pintar, ' kan?

Pertanyaan ketiga:
Hitung-hitungan yang pelik! Catatan: kerjakan di pikiran anda saja.
JANGAN gunakan kertas atau pensil atau kalkulator.
Cobalah.

Ambil 1000 Dan tambahkan 40 padanya. Sekarang tambahkan 1000 lagi. Sekarang tambahkan 30 . ! Tambahkan 1000 lagi<> . Sekarang tambahkan 20. Sekarang tambahkan 1000 Sekarang tambahkan 10 . Berapa totalnya?


Gulung layar.....

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~
~~~~~~~~~ ~~~~~~~


Apakah hasilnya 5000 ?

Jawaban yang benar adalah 4100.

Kalau tidak percaya, cek dengan kalkulator! Hari apes, ' kan?
Mungkin di pertanyaan terakhir anda bisa benar... ....Mungkin.

Pertanyaan keempat:

Ayah Mary punya lima anak: 1. Nana, 2. Nene, 3. Nini, 4. Nono. Siapa nama anak kelima?

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~
~~~~~~~~~ ~~~~~~~

Apa anda menjawab Nunu?
BUKAN! Tentu saja bukan. Anak kelima namanya Mary. Baca lagi pertanyaannya!

Okay, sekarang ronde bonus:

SEORANG bisu pergi ke toko Dan ingin membeli sikat gigi. Dengan menirukan orang menggosok gigi, Iaberhasil menyampaikan keinginannya pada penjaga toko Dan IA berhasil membeli sikat gigi...
Berikutnya, seorang buta masuk ke toko itu Dan ingin membeli kacamata hitam, bagaimana DIA menunjukkan keinginannya?


~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~
~~~~~~~~~ ~~~~~~~


Langsung aja ngomong, dia kan gak bisu...


KIRIM TES INI UNTUK MEMBUAT FRUSTASI ORANG-ORANG
PINTAR YANG ANDA KENAL!

Rabu, Januari 26, 2011

Sandiaga S Uno

Selasa (17/01/11) ada sebuah inspirasi baru dibenak saya tentang dunia kewirausahaan atau lebih tepatnya entrepreneurship. Pagi itu Aula di kampus diramaikan oleh kunjungan seorang pengusaha muda, menurut hitung-hitungan Forbes Magazine dia orang terkaya nomor 23 di Indonesia, Sandiaga S. Uno.
kesan pertama, hmm..simple, low profile saat dia mengembangkan senyum pada kami semua dan melambaikan tangan juga mengucapkan salam.
mengenakan batik, dan melenggang hormat beriringan dengan rektor kami DR M. Syafi'ie Antonio. Phd.
tentu kunjungannya ini tak lain dan tiada bukan yaitu untuk membahas iklim wirausaha/entrepreneurship di Indonesia.
Beruntung, Pak Sandi (begitu biasa ia disapa) ikut memimpin pembacaan corporate value STEI TAZKIA dan juga dengan tepat menghafal satu persatu butirnya. Tak heran, itu cuma contoh kecil saja kecerdasan beliau, karena pada masa kuliah di Wichita State University, berhasil meraih gelar summa cum laude, dan indeks prestasi 4,00 ketika meraih gelar master di Washington University. itu sesungguhnya yang membuat saya penasaran, secara tidak langsung bisnis Re-Capital yang selama ini dijalankan tentu atas topangan kecerdasan akademik yang dia miliki. jarang sekali ini terjadi, terutama untuk tokoh Bob Sadino yang mengaku tak perlu sekolah tinggi untuk mencapai keberhasilan bisnis. Maka figur enterpreneur muda masa kini itu bisa saya mulai dari Sandiaga Uno yang mengintegrasikan semua nilai-nilai kebaikan dalam titik pandang, falsafah dan keyakinan agama yang saya anut. Beliau seorang yang humanis, religius, cerdas dan antusias.
Pengusaha yang sangat concern dengan tagline Indonesia Setara ini melihat, permasalahan rendahnya kuantitas maupun kualitas enterpreneur di indonesia ini berawal dari kultur masyarakat yang tidak mendukung kegiatan usaha yang akan mendukung penciptaan lapangan kerja. Bahkan beliau mengaku, putrinya Amira ditegur oleh gurunya supaya tidak usah berjualan di sekolah karena akan malu-maluin orang tuanya yang seorang pengusaha besar, FYI, amira membuat accesories seperti gelang untuk dijual kepada teman-temannya. maka budaya seperti inilah yang sesungguhnya menjadi boomerang. berjualan itu dianggap tidak terhormat atau bahkan dianggap serendah-rendahnya pekerjaan. it's absolutely wrong!!!

Pengusaha yang memulai karirnya sebagai petinggi di bank swasta di USA ini di PHK karena keuangan negara collaps. merintis karir sebagai pengusaha dari nol dengan mendirikan sebuah kantor konsultan keuangan yag sederhana, dan tak pernah bertemu klien di kantor. berkat usaha yang gigih dan dorongan keluarga kini Pak Sandi membawahi puluhan perusahaan dibawah re-capital, diantaranya Adaro energy, sebuah perusahaan batubara terbesar ke-2 di dunia.
Pak Sandi juga sangat antusias menjawab pertanyaa-pertanyaan mahasiwa. Beliau menyarankan untuk mahasiswa agar bisa menciptakan usaha selepas kuliah, bukan mencari kerja di perusahaan.

Jika bicara angka, maka akan terbaca siapa yang unggul dan tidak, tapi pagi itu point yang saya dapatkan adalah kerja keras, bersyukur dan menciptakan lapangan kerja sebagai sebuah amal sholeh. so, Sandiaga S. Uno is awesome and very recomended to imitated on it.



Kamis, Januari 20, 2011

h.u.r.t

Aku pernah meneteskan airmata ketika ada tawa di wajahku,,
aku pernah merasakan sakit, saat aku tak bisa lagi membunuh harapan tentang apa yang tak bisa aku gapai.
aku pernah membenci diriku sendiri, saat aku tak bisa menjadi orang yang pantas untuk memperoleh sesuatu,
rasa sakit itu selalu ada, ada dan terus ada..
tapi seluruh alasan selalu tak pernah terungkap, lebih suka menyembunyikannya. Diam dan pasrah, karena tak pernah ada alasan tepat untuk mengungkapkan apa yang sesungguhnya ada dalam hati.

apakah hidup bisa terus berlanjut dengan baik, jika selalu ada sakit yang membayangi.
apakah seluruh rasa sakit harus selalu berada didasar hati, tak bisakah ia sedikit diungkapkan, agar ada solusi yang lebih baik dan tidak terus berlanjut..
atau justru aku lebih baik membunuh harapan itu, agar tak perlu lagi ada kecewa.
membunuh harapan ??

#tanyatakterjawab

Jumat, Januari 14, 2011

kata dan cerita

trok trok,kelotrok-kelotrok trok trok (kira-kira begitulah bunyi kunci pintu kosan gue kalo di-unlocked, hehe jelek banget bunyinya)
menuju kamar, buka kunci pintu kamar, naru tas, and washing up..
rata-rata terdampar dikosan menjelang maghrib-ada kuliah atau tidak-sy juga bingung kenapa..
mulai memeriksa tas, dan mengeluarkan seluruh isinya, baik berupa makanan, ataupun benda-benda tajam i.e. jarum pentul :p.
mulai membuka laptop, unsleep, dengan sabar membuka gulungan cas-annya, biasanya dikampus ngabisin baterai dan plug 'n play modem. .
buka chrome, and klik huruf f aja di search adress langsung muncul facebook.com, then new tab, buka kompasiana.com>masuk>dashboard>balik lagi ke home, baca highlight-terekomendasi-dan liat-liat comment di ownblog, sekalian cari-cari info the ipad 'n macbook apple winner di IB bloggercomp, meski ga ngarep juga sih,,hehe
new tab>greattalking.blogspot.com, liat pergerakan hint, follower yg cenderung constan, blog yang tidak bermasa depan,,hmm, pernah pasang ptc(paid to click) bikin rekening di alertpay, tapi males maeninnya, (belum yakin dollarnya gampang dicairin). akhirnya posting kayak gini nih yang muncul (tidak jelas maksud dan tujuannya,,brrr)
new tab>fosseiregionaljabodetabek.com, jadi admin, masih sabar nunggu fj-ers submit tulisan, sementara ini pergerakan blog-nya masih konven.
sekali-sekali buka shauminomics.co.cc (tapi belum dibenahin, jadi males liatnya,,:D)

biasanya ditengah aktivitas adzan bergema..kemudian menjalankan rutinitas kewajiban-kewajiban, dan mulai mencari sesuap nasi di dapur dan bikin sajian malam (haha, telor goreng doank aja sajian ,,)

ketidak sehatan muncul ketika mulai menyantap didepan laptop,, dan melupakan kewajiban makan yang seharusnya dilakukan dengan khidmat,,wkwk

new tab>
new tab>
new tab>

dan akhirnya semua tab bentuknya kayak irisan bawang, udah ga kebaca itu thread apaan, bahan tugas, facebook, twitter, koprol, yahoo, detik, Tempo, bisnis Indonesia, ampe majalah forbes,,,blog-blog-blog-blog, semua jadi satu,,
sampai bingung harus mana yang saya dahulukan.
apakah ini pertanda harus buka opera mini,,haha,,,duh puyeng,,mumettt,,tugas mana, yang iseng mana, yg ga jelas mana..
ujung-ujungnya buka blog-blog public figure,,
sebenernya kecintaan memburu blog public figure (baik artis, politikus, pengusaha, da'i, anak sma yang well-known, atau blog tht i'm following) itu berawal dari kecintaan gue dalam mengamati karakter manusia. i love that much. gue mengagumi karakter-karakter manusia yang sungguh unik, apalagi kalo tersaji dalam bentuk tulisan , umm,,rasanya susah untuk berhenti melepaskan mata..there's a big desire to dig up..*ngebet jadi psikolog sebenernya,,hehe bilang aja kek dari tadi,,terutama ketika membandingkan someone behaviour, latar belakang pendidikannya, lalu bagaimana cara dia menuliskan apapun di blognya, akan ada suatu harmonisasi yang sulit dihindari auranya. integrasi itu semua akan menghasilkan sebuah pemahaman baru tentang manusia. so twitter is nothing buat pecinta kata dan cerita, 140 karakter is never enough..
tapi tetep, sengebet-ngebetnya gue dengan ilmu psikologi, tidak mengenyampingkan jalan yang udah dijalani sekarang..
akan ada cerita yang sangat panjang, kenapa bukan disiplin ilmu psikologi yang sy tekuni,,drrrttt...drrrtt..

btw, malam menjemput, to be continued aja,,tp sometime ajakh,,hehe


Senin, Januari 10, 2011

DPBS BI: BI Moderat (Menuju) Optimis Pertumbuhan IB Capai 45%-55% di 2011

Menutup tahun 2010, Perbankan Syariah telah mencapai jumlah yang signifikan, ada 11 bank umum syariah (BUS), 23 unit usaha syariah (UUS), dan 146 BPRS dengan jaringan kantor sebanyak 1.625 unit, jumlah ini telah bertambah sejak 2008 hanya ada 3 BUS , 2009 ada 6 BUS dan 2010 ada 11 BUS.

“Target 5% kemungkinan bisa didapat di tahun 2013, pada 2015 ditargetkan bisa sampai 10%, secara resmi nanti akan disampaikan oleh BI, sekarang masih off the record dan belum di-announce ” papar Ali Sakti kepada Shaumi, Sabtu (01/01/11)

Menurut pejabat peneliti di Direktorat Perbankan Syariah (DPBS) Ali Sakti pada awal Januari 2010 di STEI Tazkia, Perbankan Syariah optimis karena tren pertumbuhan perbankan syariah cenderung meningkat sejak 2008 hingga 2010. BI menghitung hingga 2015 kemungkinan bisa mencapai 20-30 Bank Syariah, namun apakah itu ideal untuk industri ini atau tidak, akan dikaji lebih lanjut, papar Sakti.

Diakuinya kecenderungan hitungan yang terus meningkat ini berasal dari investasi baru dan juga konversi UUS (Unit Usaha Syariah) menjadi BUS (Bank Umum Syariah). Maka harapannya akan ada penambahan aset yang signifikan pada 2011 hingga 2012. Tahun ini dianggap sebagai tahun yang ideal karena dibutuhkan 2 tahun untuk persiapan infrastruktur agar bisa ekspansif dan memanen hasil pada tahun-tahun tersebut (akselerasi).

“Akselerasi itu maksudnya karena ada persaingan antar Perbankan Syariah, tentu akan ada Perbankan Syariah yang akan menjaga pangsa pasarnya, Perbankan yang mencapai peningkatan pangsa pasar hingga 35% tentu ownernya akan mengambil posisi agar tetap dominan dalam industri ini” urainya.

Pakar Riset Perbankan Syariah ini juga menambahkan bahwa dengan pertumbuhan yang saat ini mencuat sampai 44-45%, maka optimis di 2011 kalo skenario akselerasi ini terjadi, dimana Bank sudah memasang kuda-kuda dengan penumpukan Bank pada 2009-2010, maka 2011 akan ada impact. Harapannya 2011 perbankan syariah sudah settled dengan segala persiapan teknologi dan infrastrukturnya.

Berbicara proyeksi pertumbuhan pada 2011, Sakti menuturkan BI pesimis di kisaran 35%, itupun masih tergolong tinggi. Dan BI percaya diri pada perkembangan moderat menuju optimis, dimana moderat sebesar 45% dan optimis di kisaran 55%.

Saat ini Direktorat Perbankan Syariah juga sedang fokus pada pengembangan teknologi yang efisien untuk bisa mengukur real rate berdasarkan informasi akurat dari neraca-neraca usaha nasabah pembiayaan perbankan syariah. Ukuran real rate ini bertujuan untuk memperbandingkan rate bunga dan bagi hasil yang selama ini masih cenderung mengekor dari rate bunga. Upaya ini ditujukan untuk menghilangkan peran bunga, padahal perbankan syariah dengan real rate ini akan menunjukkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan bunga, demikian penuturan Sakti.

“Bunga (riba:red) akan hilang dengan sendirinya jika demand-nya dimatikan semati mungkin” tegasnya menutup pembicaraan dengan Shaumi.


Selasa, Januari 04, 2011

Awal lagi


Udah Januari tanggal 4, tapi sepertinya gue belum mempublikasikan sebuah resolusi untuk blogger, seperti yang pernah gue lakuin di tahun lalu..meskipun menandainya sebagai tulisan kategori tidak jelas, tapi ya itulah arsip kehidupan, sometimes ga jelass,,hehe


Resolusi itu pastinya penting banget, qta emang perlu berubah dan melakukan transformasi perubahan itu. Dan biasanya kita akan tersugesti melakukannya ketika ada momen tertentu. Misal Tahun Baru Masehi ini, bisa juga dilakukan di Tahun baru Hijriyah, atau di hari ulang Tahun bahkan di hari setelah wisuda, sah-sah saja, yang penting ada patokan waktu yang kita tentukan untuk memulai kembali sesuatu yang sebelumnya sempat tak membuat kita puas atas apa yang udah kita lakukan. Resolusi juga perlu dilakukan setiap kali kita merasakan apa yang kita lakukan sudah tidak on the track lagi, detik inipun kalo gue merasa perlu melakukan perubahan, ya perlu lah gue merancang apa yang harus gue lakukan detik berikutnya. Yah,, sesederhana itulah resolusi menurut gue, namun yang sulit biasanya pada pelaksanaannya. Sampe-sampe ada public figure yang menyatakan trauma membuat resolusi,ahaha itu sih lebay , perlu masuk trauma centre di RS PMI,,hehe mentang-mentang gue kemaren baru daru PMI, ada temen gue yang lagi dirawat disana..get well soon pal!

Balik lagi ke resolusi seperti di awal pembicaraan, resolusi pertama: gue cuma mau sedikit lagi membuat keteraturan in my daily life,,keteraturan sound nice guys..

To be continued..(untuk tidak mengatakan "ngerjain tugas kampus dulu ah" ^_^)

Bukan Memberi, Tetapi Membantu Mereka Agar Bisa Memberi (Seri Baitul Maal wa Tamwil)


Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila…padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.(Al Baqarah: 275).

Indonesia diakui sebagai sebuah negara penuh potensi alam dan sumber daya manusia dalam proses pertumbuhan nasionalnya, ribuan pulau yang membentang memiliki kekayaan alam yang bisa menghidupi rakyatnya menuju penghidupan yang sejahtera. Tapi apa jadinya jika ini hanya menjadi sebuah wacana, tampak jelas kondisi riil masyarakat Indonesia saat ini yang terus berkemelut dengan pengangguran, ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. Serta masih banyak permasalahan sosial lainnya yang akan terus berdampak buruk bagi masa depan anak cucu bangsa ini. Permasalahan-permasalahan makro yang terjadi ini terus terjadi bukan tanpa solusi, pemerintah masih terus mencoba bahkan trial and error dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis guna menyikapi semua permasalahan yang terjadi.

Namun solusi-solusi penanggulangan masalah-masalah tersebut cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk warga miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan yang terjadi, program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral masyarakat. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen[1]. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Budaya ekonomi produktif lahir dengan tumbuh suburnya Bank-bank perkreditan kecil, namun solusi ini tidak mampu menjawab, karena masyarakat terus bergelimang dalam ekonomi ribawi dengan dibebankannya bunga dalam setiap pinjaman.

Salah satu solusi yang mampu menumbuhkan budaya ekonomi produktif non ribawi justru lahir dari masyarakat, yaitu dengan terbentuknya Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Baitul Maal wa Tamwil lahir dan hadir di tengah-tengah masyarakat, serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan selanjutnya sebagai sebuah salah satu instrumen yang akan dirasakan manfaatnya oleh bangsa ini, setidaknya dalam menaggulangi pengangguran, ketimpangan pendapatan dan kemiskinan.

Baitul Maal wa Tamwil selain sebagai lembaga alternatif penyalur modal juga memiliki misi, yaitu mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan, dan ekonomi ribawi, gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi riil, dan kelembagaan menuju tatanan perekonomian yang makmur dan maju serta gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang berlandaskan syariah.


Baitul Maal wa Tamwil dan Keadilan

Berdasarkan sebuah penelitian, BMT dapat memberikan peningkatan omzet bagi pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM). Hal ini jelas dapat terjadi, karena penerima dana pembiayaan baik melalui skimsyirkah (kemitraan) atau mudhorobah akan terus dipantau dalam menjalankan roda usahanya sebagai sebuah tanggung jawab usaha bersama. Nasabah tidak diberi pinjaman, lalu diabaikan sementara pemilik modal hanya menuntut untuk menerima bunga bulanan yang fixed. Secara normatif, jelasbertentangan dengan prinsip kerjasama dalam hal kebaikan yang tertera dalam AlQuran. Pada faktanya pun akan memberikan kerugian materil bagi pengelola dana atau penerima dana pinjaman untuk Usaha Kecil Menengah tersebut. Inilah yang disebut dengan misi BMT untuk menyelamatkan masyarakat kecil menengah dari jeratan rentenir, bahkan rentenir yang sudah melembaga menjadi sebuah LKM ataupun BPRS bahkan Bank Konvensional sekalipun.

Baitul Maal wa Tamwil dalam Penghimpunan dan Penyaluran Dana

Secara fungsional Baitul Maal wa Tamwil (BMT) menjalankan dua misi, yaitu misi tabarru (tolong menolong) dan misi tamwil (mendapatkan keuntungan). Keduanya hendaknya mampu dilaksanakan oleh BMT secara proporsional. Layanan keuangan yang diberikan sangat dibutuhkan dalam menjembatani kebutuhan masyarakat kecil dalam bertransaksi secara mikro, dalam hal ini dana yang digunakan untuk kepentingan UKM, tak ayal keberadaan BMT ini sangat relevan dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 pasal 27 dan 33 yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana diketahui dana yang dihimpun Baitul Maal wa Tamwil tak hanya simpanan dari orang yang kelebihan dana, tetapi juga berasal dari dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf). Baitul Maal Muamalat (BMM) salah satu anak perusahaan Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang menjalankan fungsi sosial BMI adalah salah satu lembaga zakat terkemuka di Indonesia, tetapi perannya dalam pengelolaan zakat, infaq, waqaf justru terfokus pada pengembangan usaha mikro dengan pemberian modal kepada ratusan BMT/LKMS diberbagai wilayah di Indonesia[2]. Penerima dana juga mendapat bimbingan kewirausahaan yang kontinyu dan terus dipantau seluruh aktivitas usahanya hingga pada akhirnya penerima dana mampu berdiri sendiri dan dapat menyalurkan charity atas usaha yang berjalan sukses. Contoh unik lain adalah BMT Tazkia madani, keunikannya BMT ini fokus padasocial collateral yang dibangun, juga diiringi pembinaan akhlak dan budaya bersekolah hingga tingkat atas bagi peserta penerima dana di sebuah lokasi yang masih terbelakang di daerah Babakan Madang, Bogor. Sekitar 3000 keluarga penerima dana yang merasakan manfaat pembinaan tersebut. Ada kepedulian jangka panjang dalam menyalurkan dana yang memang secara tak langsung adalah milik sebagian masyarakat yang kurang beruntung dari segi harta kepemilikan. Dan masih banyak kisah-kisah sukses BMT yang bisa digali dari kurang lebih 3000 unit BMT di seluruh Indonesia.

Indikasi positif ini hanya mampu dijalankan oleh lembaga keuangan mikro syariah, dengan ruang lingkup yang masih sangat sederhana, tapi justru mampu memiliki efek pengganda yang bercabang untuk kehidupan masyarakat menengah kebawah. Sebagai pelengkap keunggulan BMT ini juga bisa dilihat dari sisi makro, yaitu adanya semangat berwirausaha yang tinggi dari penerima dana pembiayaan. Keunggulan yang tak bisa diabaikan, mengingat betapa pentingnya wirausahawan sebagai pendorong pertumbuhan dan tingkat kesejahteraan nasional. Ini adalah kabar baik, dan ini merupakan aplikasi ekonomi Islam yang sangat nyata bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Penutup

Keseimbangan hidup bermasyarakat ada ketika para aghniya (orang-orang kaya) bisa menanggung perut saudaranya sesama muslim yang lapar, pemberian cuma-cuma akan membesarkan hati fuqara(kaum papa). Lalu bagaimana fuqara bisa menjaga kepercayaan aghniya bahwa dana itu digunakan untuk kebutuhan yang semestinya, maka perlu ada wujud nyata, yaitu pengembangan usaha yang terkontrol dari sebuah lembaga yang terspesialisasi dan ahli dalam menangani usaha mikro. Lembaga Keuangan mikro yang tak menjerat seperti rentenir, dan menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip syariah dan mengambil seluruh landasan kegiatan lembaganya berdasarkan Al-Quran dan As-sunnah adalah Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Kesejahteraan yang dicapai akan terus berlanjut. Inilah inti dari kesejahteraan yang ingin dicapai oleh penerapan ekonomi Islam di alam raya ini, pemerataan kesejahteraan, distribusi keadilan dan mancapai kemakmuran secara bersama-sama dalam sebuah tatanan masyarakat Indonesia produktif non ribawi. Hal terbaik yang bisa anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri. (Benjamin Disraeli). Wallahu a’lam bi showab.


[1] Hamonangan Ritonga Kepala Subdit pada Direktorat Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik”Mengapa Kemiskinan di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan? “ dari http://www.kompas.com/kompas-cetak/0402/10/ekonomi

[2] BMM bermitra dengan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan dipercaya IDB sebagai donator terbesar dalam mengelola dana zakat.

Meninjau Ulang Liberalisasi Ekonomi di Indonesia: Restrukturisasi Moral dalam Pembangunan Modal Sosial







Kaum Klasik yang banyak direpresentasikan oleh sosok Adam Smith boleh bangga dengan kemajuan negara-negara penganut faham Kapitalis yang sempat menjadi raksasa ekonomi dunia, namun sejatinya jika melihat kondisi teraktual di abad 21 justru kaum klasik inilah yang perlu kembali membuat rumusan-rumusan baru tentang teori-teorinya sembari mengkritik habis-habisan teori individualis dan materialis. Menurut Adam Smith, Individualis berbeda dengan egoisme. Meski sama-sama berarti mementingkan diri sendiri. Namun memperhatikan kepentingan pribadi dalam individualisme tidak harus menyebabkan berkurangnya perhatian terhadap kepentingan orang lain.[1]

Dalam perkembangan individualisme mungkin bisa dilihat dari tren yang terjadi saat ini, dimana para peraih rangking sebagai orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes mengadakan sumbangan sosial yang diawali oleh jamuan makan siang Warren Buffet dan Bill Gates pada Maret 2010 di Omaha, muncullah sebuah gagasan mengenai ikrar filantropi para miliarder. Gagasannya sederhana, tapi tidak main-main, Gates dan Buffet berencana mengajak para miliarder Amerika Serikat untuk menggelontorkan dana sebesar 50% dari total kekayaan mereka untuk amal. Walhasil, ide ini terus bergulir dari satu jamuan ke jamuan lainnya (seperti diceritakan majalah Fortune Indonesia). Terlepas dari berbagai cerita kedermawanan dan ribuan dolar yang terkumpul, ada sebuah sistem perekonomian yang sakit dimana gap yang terjadi terlalu lebar antara orang kaya dan orang miskin, karena distribusi yang terjadi hanya sebatas hasil produksi, bukan faktor-faktor produksi yang tersebar rata diantara para pelaku ekonomi.

Pada dasarnya, ketidakmerataan tersebut berasal dari teori mekanisme pasar yang kebablasan yang sangat populer dari Adam Smith. Mengapa dinyatakan kebablasan? Karena dalam kondisi normal, negara tak perlu berperan dalam penetapan harga karena akan tercipta distorsi pasar, namun dalam menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok atau barang publik, otoritas negara boleh menetapkan harga agar tidak terjadi ketimpangan dalam menikmati barang publik.

Kembali kepada teori invisible hand yang akan menimbulkan sebuah sistem ekonomi pasar yang diasumsikan akan menciptakan efisiensi ekonomi. Tanpa perlu dijelaskan panjang lebar teori mekanisme pasar yang kebablasan menyebabkan Indonesia ikut berperan aktif dalam percaturan Liberalisasi Ekonomi, yang kini ditandai dengan adanya perdagangan bebas non kuota dan non tarif. Perdagangan bebas ini tidak dipengaruhi secara langsung oleh teori tersebut, melainkan melalui kepatuhan Indonesia atas resep Washington Consensus yang disinyalir akan memperbaiki kinerja ekonomi, yang mana butir-butirnya adalah perdagangan bebas, stabilitas makro dan penerapan kebijakan harga yang tepat.

Amartya Sen, Guru besar Trinity College, Cambridge yang juga peraih nobel ekonomi pada 1998 sempat menyatakan mekanisme pasar merupakan mesin pertumbuhan. Mekanisme pasar merupakan satu-satunya wahana interaksi untuk menjala manfaat yang saling menguntungkan. "Saya tak melihat," katanya, "ada kritik yang bisa melawan mukjizat mekanisme pasar." Namun, Sen punya catatan kaki: mekanisme pasar mustahil bisa berfungsi "adil" jika tak ada aturan main yang mencegah penguasa modal menggunakan kekuatannya dalam memperoleh keunggulan informasi dan pengelolaan sumber daya. Mekanisme pasar juga tak akan berfungsi optimal jika tak ada pranata lain yang membuka akses bagi semua orang agar bisa berperan serta. Pendek kata, tanpa aturan main yang bisa mencegah si kuat melahap yang lemah, pasar akan menjadi alat perampasan ekonomi.[2] Demikian pula yang terjadi di negara-negara berkembang, khusunya Indonesia sebagai negara berkembang yang sangat lemah dalam permodalan, sehingga sudah selayaknya Indonesia cukup mengukur diri dalam kancah perdagangan internasional dengan tetap menetapkan kebijakan proteksi atas produk-produk yang dihasilkan. Kendati perdagangan Internasional memberikan value added yang amat besar bagi konsumen, dan penduduk Indonesia sebagian besar konsumen, namun hal ini selanjutnya akan terus menghambat peningkatan produktivitas yang artinya menafikan kreativitas bangsa. Di Indonesia, misalnya, liberalisasi pasar versi IMF menuntut dibukanya seluruh hambatan perdagangan. Bea masuk beras harus dicabut dan pajak ekspor kayu gelondongan pasar tetap dihapus. Akibatnya, hanya dalam beberapa tahun saja, hutan-hutan dibabat sehingga kualitas lingkungan merosot. Di Korea, IMF menyarankan agar Seoul meninggalkan industri semikonduktor. Untunglah Korea tak mau menurut, tak diduga, justru industri chip inilah yang mengentaskan Negeri Ginseng itu dari jurang krisis. Belum lagi perjanjian-perjanjian pertambangan yang mesti ditinjau ulang, liberalisasi pasar ini menyebabkan banyak harta bangsa Indonesia yang terampas.

Riset mahaguru ekonomi politik dari London School of Economics, Robert Wade, menyimpulkan bahwa distribusi pendapatan dunia telah memusat pada dua kutub yang begitu lebar, seperti langit dan bumi. Berdasarkan perhitungan daya beli, mereka yang hidup di Afrika, India, Indonesia, dan daerah pedesaan Cina berjejalan di kutub "dasar bumi" dengan pendapatan per kapita di bawah US$ 1.500 (Rp 15 juta) setahun. Sebaliknya, di kutub langit hiduplah warga AS, Jepang, Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia dengan penghasilan sepuluh kali lipat lebih besar.

Seperti kita ketahui bersama, liberalisasi pasar ini menemui kegagalan karena AS terus mengalami defisit anggaran dan defisit perdagangan. Karena itu pada Juli 1971 Presiden AS Richard Nixon mengubah sistem nilai tukar tetap menjadi mengambang dan cadangan devisa diubah dari emas menjadi dolar AS. Pada intinya kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh negara-negara maju saat ini justru menimbulkan dampak yang tidak diinginkan oleh negara itu sendiri, terutama oleh negara-negara berkembang dan bahkan negara-negara miskin. Maka diawal penulis sudah mengungkapakan bahwa perlu adanya instrumen pembangunan modal sosial (social capital) melalui pembenahan sistem pendidikan berbasis moral, sebenarnya ide ini sudah pernah disampaikan oleh Prof Mappadjantji dari Universitas Hasanudin, selain itu mantan orang berpengaruh di World Bank Joseph E Stiglitz yang juga penerima nobel ekonomi pada 2001 mendukung adanya Pendidikan dasar, jaminan kesehatan, reformasi agraria, dan akses terhadap sumber keuangan yang menjadi beberapa prasyarat utama agar liberalisasi pasar berjalan adil. Sementara Sen, lebih sering menyebutnya sebagai Human Development. Hanya saja moral banyak dikesampingkan dan hanya dianggap sebagai bagian kecil dalam proses pendidikan, padahal sudah saatnya moral menjadi tagline model pendidikan Indonesia.

Pembangunan modal sosial ini bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia sehingga mampu menciptakan teknologi canggih dari dunia ketiga sebagai hasil dari restrukturisasi pendidikan yang dilakukan. Sistem pendidikan yang terintegrasi antara pendidikan dengan moral ini jika diterapkan secara menyeluruh akan mampu meng-cover liberalisasi sebagai sebuah sistem yang sulit untuk digagalkan sejalan dengan iklim politik Indonesia yang banyak tunduk pada negara superpower Amerika Serikat. Harapannya nanti akan dapat membangun peranti-peranti moral yang dapat meramu moral menjadi postulat atau kebijakan yang lebih beradab. Tentunya dengan human development yang tinggi mampu meningkatkan daya kompetisi Indonesia dalam menerobos percaturan liberalisasi yang semakin tak memiliki border. Pembangunan Social-moral capital ini membutuhkan investasi yang besar, tanpa ada unsur moral pun negara-negara maju kapitalis lain pun masih menganggap hal ini sebagai sesuatu yang mahal.



[1] Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm 41