Senin, September 23, 2013

Disini

Jika tak ada yang salah dengan berdiri disini. Apakah yang salah hanya perspektif saja?..
I desperately wanna go somewhere, somewhere..anywhere.
Rabb, please berikan aku pilihan. Berikan aku kemudahan atas semua ini.

bukan judul

Masa dan mimpi. Pada gulita yang pekat, langit tak berujung dan air yang mengalir deras ke haluan.
Mari bicara mengenai pagi yang syahdu dan petang nan jingga,.
Di satu sudut pagi, sebuah lorong kosong, hitam dan air beriak. Sebuah teriakan hening, dan raungan bisu.
Pagi yang tak sanggup merangkak menuju terik surya, memohon pada Tuhan untuk menyegerakan senja. Pagi yang menawan, menyamarkan wujudnya 
Sepi.

Published with Blogger-droid v2.0.6

Selasa, September 17, 2013

Kisah di hari Selasa..

Abis makan siang tadi di BK Thamrin bareng rekan aspen, bos manggil gue ke ruangannya. gue udah nyiapin seperangkat alat perang, maksute laptop dkk , dan nyiapin file yang lagi gue kerjain supaya nanti ngga usah bolak-balik. Yah, maklum, hingga saat ini gue masih suka trauma dengan bos-bos disini, jadi bawaannya panik kalo dipanggil ke ruangannya. jadi gue harus well prepare. Akan ada yang ga bakal lo ngerti tentang emosi bos-bos disini. Mereka bisa sangat-sangat meledak ketika bawahannya melakukan kesalahan yang yaa buat gue 'ngga usah sebegitu marahnya'. Apalagi jika penyebabnya itu adalah hal yang menyangkut dengan harga diri mereka, dengan kepentingan mereka yang terganggu, pekerjaan mereka yang terhambat dan berbagai hal-hal ajaib lainnya :/.

Sampe di ruangan bos, ternyata ada perintah dari bos gue yang satu lagi, namanya Ibu Enn, bawahannya bos gue yang ini, buat nemuin seseorang di ruang rapat lt.22 dan mengantar mereka ke lt.20 di ruangan Ibu Rita, karena acara di lt.22 di batalkan. Mereka dari DHK, bagian hukum atau entah apalah namanya.
Setelah menunggu sekitar lima belas menit, muncul seorang Bapak muda, dan setelah gue pastikan dia Bapak2 dari DHK, gue antar dia ke ruangan Ibu Rita di lantai 20.
Sesampainya di lt.20, gue masuk ke ruangan Ibu Rita. Didalem ruangannya ada tamu, bukan bos2, yang setau gue itu staff biasa, jadi gue langsung menyampaikan bahwa tamunya dari DHK sudah datang. Ibu Rita nyamperin gue ke pintu, karena ruangannya lumayan besar, jadi jarak dari meja ke pintu lumayan jauh.
'Siapa yang mengundang ya?'
'Ibu Enn bu, yang minta saya untuk memindahkan rapat jadi di ruangan Ibu'. Gue memastikan id card ibu ini adalah Ibu Rita, dan emang bener ini ibu Rita. Bapak-bapak dari DHK semakin bingung, dan gue sangat-sangat tidak enak, 'fiuhh salah lagi nih gue'.
Bapak-bapak dari DHK itu akhirnya memilih untuk duduk di kursi diluar ruangan ibu Rita. sedangkan pemilik ruangan keluar dari ruangannya mencari sumber yang bisa dia tanya, siapa yang mengundang pihak DHK?.
me : 'o my God, ini gue pasti kena nih, kena semprot atas kesalahan yang tidak gue lakukan, demm'
gue langsung ngacir menuju ruangan bos besar gue, dan menyampaikan sedikit miskom dengan pihak DHK. Bos gue ini langsung marah dan telpon Ibu En. Bos gue ini berfikir ini sudah pasti kesalahan Ibu En.
Ibu Enn langsung mengelak bahwa ini bukan kekeliruannya, ini kesalahan rekan nya , namanya Ibu Sita. Ibu Sita yang harusnya berkordinasi dengan Ibu Rita tentang tamu dari DHK.
'Ouch, matilah gue, sebelum gue papasan sama bu Enn di lift karena dia pasti nyemprot gue akibat gue menyebabkan kekacauan ini, dan akibat dia ditegur oleh bos besar gue tentang hal tadi, so gue ngumpet di mushola.
Di Mushola gue cukup mengumpat, O sh**, jadi gue yang kena ini maan!!. okey mungkin langkah terbaik gue tadi harusnya gue bertanya dulu ke Ibu Rita mengenai akan ada tamu dari DHK yang akan menuju ruangannya atas perintah Ibu Enn. Tapi sayangnya saat itu Ibu Rita tidak ada diruangannya bro, dan bagaimana jika tamunya Ibu Enn itu sudah menunggu lama di lt.22. bisa-bisa dia semakin kehilangan petunjuk dan nyasar ke ruangan apa, karena disana ada beberapa ruangan rapat.
setelah sekitar 10 menit, gue keluar dari mushola ruangan gue, lalu menuju toilet dekat lift. Dan berfikir, okey mungkin saat ini mereka ibu-ibu miskom itu udah berada di satu  ruangan rapat dengan pihak DHK.
dan dari belakang pungung gue Ibu Enn manggil2 nama gue:
'Shmi, Shmi... ' gue santai aja dipanggil gitu dan seketika gue panik pas Ibu Enn bilang:
'Shami, ayo sini  ikut rapat' @#$^^&*&(*)()_!&&^%@%#, dengan tampang yang tidak seramah biasanya.
''What the Hell, rapat apaan? gue ga ada kaitan apapun dengan rapat di divisi ini, dan gue ngga ada hubungan apapun dengan rapat itu, gue ngga tau mereka mau ngapain, gue ngga ada dalam kondisi mau rapat, dan gue kebelet pipis.
Baiklah, gue pasrah, siap disalahin, siap disalahin..
dan gue jawab:
'Rapat apa bu, iya saya mau pipis dulu Bu'.
What happen next,, Oh my Boss...

Senin, September 02, 2013

I was wrong

Ini saat yang paling buruk dalam hidupku. 
Aku merasa jahat,  merasa bodoh,  merasa tak berguna.
I really need someone to talk,  not just for listening me,  but someone who knows what i really needs,  what i actually feel,  what i look like. 
I feel like in the deepest sea,  that i can't see anything,  can't breath. 
My life now is really something. I can't find the warm human around me,  a human who support,  all of them now are just like want to push me to the hell.  They scary me. They seem like monsters. 
This time is a very new episode,  a really new,  i've never felt this before. 
What's wrong,  what's wrong.. 

God,  if this time is your time to punish me,  it's like.. you really give a huge attention to me.  Tell me that all of these are your plan.  It's my honor,  thanks for all the punishments,  and i really apologize for that :(( . 
Tell me that you will give me a better life after this.  Tell me that u will erase my sins through this punishment. 
God,  i miss you .. 

Published with Blogger-droid v2.0.6