Minggu, Mei 26, 2019

Terapi

Pada saat mengalami hal buruk terjadi pada awal tahun 2018 (jan-feb), actually, my life such a mess. Tapi bukan Messy dalam artian gue berantakan ga keruan keliatannya sih. Dari luar, my appearence , everything is normal. Jadi yang berantakan itu pastinya dalam diri gue, dalam hati, dalam fikiran. 
Tidak pernah terfikir sebelumnya akan menerima begitu banyak perlakuan buruk, dan lebih tidak terfikir lagi akan berakhir seperti itu pada akhirnya.  

The Divorce things itu sangat menguras hati, I mean, bukan proses divorce secara hukumnya. Tapi proses mental saat menghadapi persoalan yang bagi gue cukup tidak masuk akal saat itu. Namun gue memutuskan untuk fight, untuk bertahan agar segalanya berjalan secara normal, pekerjaan, pola hidup, fikiran dsb. Jada pada masa bertahan itu gue baru banget dipromosikan sebagai manajer di sebuah bagian yang cukup rumit dan perlu pembelajaran intensif di kantor. Gue cukup sadar saat itu, bahwa ini ga mudah, menghadapi dua hal rumit sekaligus. Namun gue berusaha keras untuk menyeimbangkan keduanya. 

Sebetulnya sebelum masuk ke tahap menghadapi divorce di depan mata, mental gue udah diuji banget selama kurang lebih 6 bulan yang penuh dengan kekacauan sejak Juni 2017. Jadi ketika akhirnya masuk pada tahap he offered a divorce itu gue mentalnya udah baja sebetulnya. Tapi tetep aja yang namanya menghadapi sesuatu hal berat yang baru, mental gue kembali diuji. 

Jadi, sebetulnya apa sih yang gue lakukan pada masa-masa menuju divorce itu?. 

Gue kembali pada hobi gue ...
Hobi itu bisa banget jadi terapi untuk kita meredakan kesedihan, it actually works well. 
Gue dari dulu hobi banget untuk cari-cari tau soal dunia finansial khususnya di bidang capital market, dan gue pun sudah punya RDI (Rekening Dana Investor) di sebuah perusahaan sekuritas. Iya, gue udah punya tabungan reksadana sebelumnya, dan itu udah ga pernah gue perhatiin lagi. Karena sempet lama ninggalin keingintahuan gue soal dunia investasi, so gue mulai baca-baca lagi  dan mulai tertarik sama yang namanya instrumen investasi saham. Gue juga diskusi sama temen soal si 'saham' ini, dan dia pun sama tertariknya. Lalu, gue mulai melakukan pembelian saham pertama gue yang acuannya adalah top holdings dari laporan factsheet reksadana yang terbaik saat itu, dan gw pick some stocks yang masuk daftar ISSI (indeks saham syariah Indonesia), dan sudah pasti karena newbie gue akan terus pantengin pergerakan harganya seharian. Yah, ini lah awal mula life saver gue, dimana gue akhirnya bisa fokus seharian selama jam bursa mantengin candle stick of my stocks dan gue sedikit melupakan persoalan gue yang lain. Saat itu gue langsung aktif menjadi trader harian, dan seseru itu, karena pake duit beneran gaes, bukan duit monopoli. Jadi sangat lumayan memicu adrenalin gue, karena gue newbie dan ga tau apa-apa sebetulnya. Sampe akhirnya gue nemu grup-grup belajar saham di aplikasi Telegram, dan makin seru lah disitu, karena gue jadi tau sedikit-sedikit ilmunya. OMG, makin sibuk dong gue setiap hari, selain mantengin ihsg dan harga saham, gue juga mantengin obrolan di grup saham itu. Thanks God, gue jadi lupa sama masalah gue itu. Pekerjaan gue saat itu memang ga begitu padat, karena setiap hari tugasnya adalah membuat laporan , mengisi buku bantu, verifikasi, pencocokan data dan semacamnya. Jadi ada jeda-jeda dimana gue bisa menjalankan hobi yang mana cuma bermodal hp android, hehehe. 
Yang lebih lucunya lagi, saat jam bursa tutup, gue masih terus bacain obrolan di grup-grup saham, karena banyak banget ilmunya dan menarik sekali. Setiap hari yang mereka obrolin itu perusahaan A lagi ngapain , perusahaan B labanya naik berapa persen, lagi akuisisi apa, bangun pabrik baru, dll. Sampe akhirnya, setiap malem yang gue baca di hp itu laporan keuangan emiten-emiten yang gue punya. :D, bener-bener tiap malem, it's very2 exciting asli. 

So gak heran, dimasa-masa gue menghadapi perceraian itu kehidupan gue quite normal, makan gue normal 3x sehari, tidur gue seperti biasa jam 12 malem paling malem, kerjaan ke handle semua meski baru belajar dan cukup sulit saat itu, tapi gue melawan kesulitan itu dan mengatakan pada diri sendiri bahwa gue bisa . 

Dan alhamdulillah gue bisa, 

Jadi ini sedikit tips dari gue dalam menghadapi permasalahan hidup, yang mana ga gampang juga klo mau cerita ke orang, dan diri sendiri juga sebetulnya ga tau mau ngapain,, 
so, just back to your hobbies. Menjalani hobi adalah sebuah terapi, coba deh . 






Minggu, Mei 19, 2019

Menjadi Wanita

Menjadi wanita dan atau menjadi seorang wanita yang dicintai dan disayangi adalah dua hal yang jauh berbeda di masa aku sedang hidup saat ini.
Selalu ada banyak tips di internet menjadi wanita agar dicintai, agar tetap dicintai , agar tidak ditinggalkana and so on. Mengapa begitu? setelah aku baca semuanya, artikel-artikel tersebut cukup mendiskreditkan wanita. Begitu banyak hal yang tidak boleh dilakukan oleh wanita agar pasangannya tetap mencintainya, dan tidak meninggalkannya. Begitu banyak hal yang harus dilakukan wanita sehingga tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Mengapa begitu banyak persyaratan wanita , untuk dipertahankan oleh pasangannya. Mengapa begitu??

Manusia itu tidak ada yang sempurna, wanita tidak ada yang sempurna. Namun menjadi hal yang sangat ironis jika ketidaksempurnaan itu menjadi alasan bagi laki-laki untuk meninggalkan pasangannya. 
Dan lebih ironis lagi, saat laki-laki meninggalkan wanita, mengapa society secara umum selalu berfikir dan meyakini ada yang salah dari pihak wanita. Kemudian yang jauh lebih ironis lagi, pihak laki-laki akan menceritakan kesalahan-kesalahan wanita (sampai mengarang cerita) sebagai alasan dia meninggalkan pasangannya, hanya agar dianggap logis oleh rekan-rekan sekelilingnya.

Ada yang salah dalam cara pandang masyarakat kita mengenai wanita, dan wanita dianggap rendah masih merupakan hal yang lumrah. Wanita sebagai tumpuan kesalahan dalam sebuah perceraian juga masih merupakan stereotype yang berkembang di masyarakat. Wanita sebagai istri sah sebagai pihak yang dipersalahkan atas perselingkuhan suaminya juga masih sangat kental dalam perbincangan masyarakat, dimana kalimatnya akan berbunyi , 'suaminya ngga dijagain sih' atau 'laki-laki cari yang buat nyaman sih'.. hmmm...

..speechless..