Sabtu, April 09, 2011

Indifferent


Hari ini rasanya ada yang perlu aku tulis disini, entah, aku merasa tak menemukan lagi sebuah cahaya yang biasanya bisa ku curi sinarnya, semakin membuat aku merasa, bahwa aku perlu berkaca lagi . Bahwa cerminku kurang besar saat ini. Bahwa ada yang pecah dalam cerminku..bahwa cermiku sudah usang, bahwa cerminku tak bisa lagi merefleksikan aku, tak bisa lagi menjawab semua pertanyaan tentang diriku sendiri. Iya aku memerlukan cermin yang baru, yang lebih besar, lebih luas dan lebih memperkenalkan aku pada wujudnya sendiri, agar aku tau, seperti apa aku harus bersikap, seperti apa ku merasa, dan apakah aku pantas berada di satu titik yang aku harapkan,, kalo bahasa jakartanye "ngaca donk lo!". Sikapnyalah yang memaksa aku untuk berkaca, terkadang manusia bergurau dengan mengatakan bahwa manusia adalah sama, iya di mata Tuhan, tapi di mata manusia absolutely different.. Bahwa aku terkadang mengatakan pada diriku sendiri, kamu harus bisa berjuang lebih keras lagi, agar sama di mata manusia, hmm,, tak bisa. Manusia adalah manusia, yang bisa menilai, memilih dan memutuskan menurut kacamatanya sendiri, berdasarkan cerminnya sendiri. Bahkan setiap tutur kata mempunyai maksud, setiap langkah ada arti dan setiap cinta menjadi bersyarat. Dan manusia adalah makhluk yang tak mampu mengukur dengan adil, yang menilai dengan subjektif dan menimbang dengan takaran yang dimilikinya..
Hanya Tuhan yang menerima diri kita, bukan dari tampakan kita, Dia hanya menerima kita dari seberapa jauh kita menerimaNya..
Maaf jika menyurutkan semangat pembaca, tapi memang hidup ini harus realistis.. -_-'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar