Rabu, Januari 23, 2013

Beautiful Mind



Hai ..
Curhat Yuk, hahaha ...

Kenapa ya, belakangan ini banyak banget yang ingin aku sampaikan di blog ini, tapi mentoknya aku cuma save as draft aja,, semacam ada rasa; 'ini belum diedit' (karena emang ga pernah diedit :p), atau rasa 'kayaknya ini ngga terlalu penting deh'.. hihi

Tapi hari ini, aku ingin bercerita tentang sesuatu yang sedang bergumpal-gumpal dalam kepalaku.
Let me know, sebenernya gue ini tipe manusia semacam apa ya? periang kah? atau pemurung?, aku sering bertanya-tanya loh. karena dalam satu waktu pergantian mood-ku dari riang menjadi murung itu cepat sekali. makanya aku ngga percaya ada orang yang dalam hidupnya menderita, karena sebenernya banyak juga hal yang bisa menggembirakan di tengah kesedihan yang juga dalam, betul begitukah? at least, itu yang aku rasakan :D , dan memang benar kan bahagia itu sederhana, yang bisa terjadi kapan saja, bahkan ditengah keterpurukan, hmm ??

this pict taken from wikipedia.com
Ngomong-ngomong, ada yang pernah nonton film Beautiful Mind?,  entah mengapa, di perenungan tadi malam aku ingat film ini. Film ini bagus ko, sangat recommended buat disaksikan oleh remaja menuju dewasa :).
Beautiful Mind juga adalah sebuah film biografi seorang penerima nobel ekonomi John Nash, diperankan oleh Russel Crowe dengan sangat apik dan cemerlang.
Satu hal yang mengusik aku tadi malam adalah, tentang khayalan-khayalan atau halusinasi (bedanya apa ya?) yang menghantui kehidupan John Nash hampir sepanjang hidupnya, tepatnya semenjak Nash memasuki asrama kampus 'ivy league' tersebut.

Nash berfikir bahwa dia tinggal di sebuah kamar dengan seorang temannya, yang pada kenyataannya dia hanya sendirian selama bertahun-tahun tinggal di kamar tersebut. Halusinasi itu terus tumbuh, hingga ada orang lain lagi yang hidup dalam bayangannya itu.
Sebenarnya dikatakan bahwa itu adalah sebuah gangguan kejiwaan 'schizophrenia'. Tapi setelah melewati berbagai jalan hidup yang berliku karena schizophrenia, Nash yang jenius ini berhasil memperoleh nobel ekonomi dalam topic 'game theory'.

Poinnya adalah, penyakitnya tak pernah hilang sepanjang hidupnya, namun dia berjuang melawan bayangan-bayangan yang menghantuinya, yang awalnya dia menganggap itu nyata. Nash mencoba menerima kenyataan bahwa itu hanya hayalan, dan terus meneruskan hidup tanpa menghiraukan orang-orang yang hidup dalam bayangannya. karena Nash tau persis mereka tak ada.

Aku, kita, juga harus bisa mengabaikan berbagai bayangan-bayangan yang bisa nyata, bisa juga tidak nyata. sebagian dari kita mungkin pada awalnya akan merasa hidup ini dirongrong oleh hal-hal yang cukup mengganggu langkah kita, tapi bayangan-bayangan yang kita cintai tersebut bisa kita halau, bisa kita abaikan meski sesungguhnya tak cukup sanggup untuk melakukan itu. Kita menghalau bayangan itu, bukan untuk memperoleh nobel macam Nash, tapi untuk melanjutkan hidup.


you don't know what i mean :))


5 komentar:

  1. unik nya penyakitna si jhonas.........temen hayalannya itu loh...haha

    BalasHapus
  2. unik nya penyakitna si jhonas.........temen hayalannya itu loh...haha

    BalasHapus
  3. unik nya penyakitna si jhonas.........temen hayalannya itu loh...haha

    BalasHapus
  4. Hehe.. Ndod.. Bagus kan filmnya!! :))

    BalasHapus
  5. iya...bagus..menguras kekesalan lah....heheh

    BalasHapus